Kubis

Ngengat Kubis

Mamestra brassicae

Serangga

5 mins to read

Ringkasan

  • Daun tinggal tersisa kerangkanya.
  • Kotoran serangga berada di lubang masuk dan di sepanjang terowongan.
  • Ngengat dengan sayap depan coklat, sayap belakang abu-abu muda.

Dapat juga ditemukan di

9 Tanaman
Buncis
Kubis
Bawang putih
Bawang
Lebih banyak

Kubis

Gejala

Ulat-ulat ngengat kubis mulai memamah biak di atas daun dan menggali terowongan di kepala kubis. Saat mereka menyantap helai daun (lamina) dan menghindari pembuluh vena yang lebih kasar, daun seringkali tinggal kerangkanya saja. Berbeda dengan generasi pertama (musim semi hingga awal musim panas), generasi kedua yang lebih kuat (akhir musim panas hingga Oktober) dapat menyantap jaringan yang lebih keras dan tidak hanya memakan daun tetapi juga menggali terowongan ke bagian dalam kepala kubis. Jejak kotoran serangga dapat ditemukan di sekitar lubang dan di sepanjang terowongan. Aktivitas ini membuat ulat ngengat kubis sangat merusak tanaman.

Recommendations

Pengendalian hayati

Tawon parasitoid dari spesies Trichogramma dapat dimanfaatkan untuk menghancurkan telur ngengat. Ada beberapa jenis pemangsa yang terdiri dari beberapa jenis kumbang pemangsa, tawon kuning, sayap jala hijau, laba-laba dan burung yang memangsa larva. Produk-produk berbahan dasar bakteri Bacillus thuringiensis yang terbentuk secara alami dan beberapa vaksin virus dapat membunuh ulat dan sangat efektif ketika disemprotkan secara menyeluruh pada permukaan daun atas dan bawah. Insektisida ini tidak bertahan lama di lingkungan. Nematoda patogen juga dapat bekerja melawan ulat dan harus digunakan saat daun basah, misalnya selama cuaca dingin dan basah.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan dan perlakuan hayati, jika tersedia. Produk-produk berbahan aktif pyrethrum, lambda-cyhalothrin atau deltamethrin dapat digunakan untuk menghadapi ulat ngengat ini. Ekstrak piretrum dapat diberikan beberapa kali dan hingga satu hari sebelum panen. Untuk lambda-cyhalothrin dan deltamethrin, maksimum 2 kali pemberian yang direkomendasikan dan interval panen tujuh hari harus dipatuhi.

Apa penyebabnya?

Gejala-gejala tersebut terutama disebabkan oleh ulat ngengat kubis (Mamestra brassicae). Larva dewasa menjelma menjadi kepompong dan melewati musim dingin di tanah. Ngengat dewasa memiliki sayap coklat dengan corak gelombang melintang berwarna coklat kehitaman berselang-seling dengan daerah yang lebih terang. Sayap belakangnya berwarna abu-abu muda. Beberapa minggu setelah kemunculannya, ngengat betina mengeluarkan telur putih berbentuk bulat secara berkelompok di kedua permukaan daun. Setelah menetas, ulat mulai memakan jaringan daun, membuat terowongan di daun, dan akhirnya menyerang kepala kubis. Mereka berwarna hijau kekuningan atau kecoklatan, tanpa bulu-bulu yang jelas di tubuh mereka. Ngengat kubis menghasilkan dua generasi per tahun. Pada akhir musim semi, ngengat generasi pertama menetas dari tanah, dan ulat dapat ditemukan pada tanaman yang terinfeksi. Pada akhir musim panas, generasi kedua muncul.


Tindakan Pencegahan

  • Gunakan varietas yang lebih tahan penyakit, jika tersedia.
  • Pantau lahan secara teratur untuk mengetahui tanda-tanda penyakit.
  • Saat terlihat, pungut telur-telur ngengat yang bulat putih beserta ulatnya di daun.
  • Pelihara tanaman Brassica di bawah jaring halus untuk mencegah ngengat betina bertelur.
  • Jadwalkan penanaman lebih awal untuk menghindari puncak populasi selama awal pengembangan bungkul kepala.
  • Lakukan penanaman tumpang sari dengan inang yang tidak rentan.
  • Rangsang populasi musuh alaminya dengan penggunaan pestisida yang terkontrol.
  • Gunakan perangkap feromon untuk menarik dan menangkap ngengat secara massal.
  • Hindari menanam tanaman yang rentan di dekat ladang kubis.
  • Bersihkan gulma karena dapat menjadi inang alternatif.
  • Bajak lahan setelah panen untuk mengumpankan kepompong ke pemangsa dan memaparkannya ke suhu dingin.

Unduh Plantix