Pisang

Antraknosa pada Pisang

Colletotrichum musae

Jamur

5 mins to read

Ringkasan

  • Bintik-bintik cekung berwarna coklat tua hingga hitam muncul di kulit buah yang terinfeksi.
  • Pada buah-buahan yang menguning, lesi-lesi (luka) ini dapat menyatu menjadi bercak cekung hitam yang cukup besar.
  • Jamur berwarna oranye hingga merah muda muncul di tengahnya.
  • Buah-buahan yang terinfeksi dapat matang sebelum waktunya, dengan daging buah menjadi semakin membusuk.

Dapat juga ditemukan di

1 Tanaman

Pisang

Gejala

Jamur menyebabkan bintik-bintik cekung berwarna coklat gelap hingga hitam pada kulit buah yang terinfeksi. Gejala awal terlihat pada buah-buahan hijau, dan ditandai dengan lesi cekung lentikular berwarna coklat tua dengan tepi pucat pada kulitnya. Pada buah-buahan yang menguning, lesi-lesi ini berukuran bervariasi dan dapat menyatu untuk menjadi bercak hitam cekung yang cukup besar. Jamur berwarna oranye hingga merah muda muncul di tengahnya. Gejala-gejalanya juga dapat mulai muncul di ujung buah dan hasil dari infeksi bunga sebelumnya. Buah-buahan yang terinfeksi dapat matang sebelum waktunya, dengan daging buah menjadi semakin terpengaruh oleh busuk. Gejala pertama juga dapat muncul lama setelah panen, selama transportasi atau penyimpanan.

Recommendations

Pengendalian hayati

Perlakuan pada buah saat panen dengan biofungisida berdasar 10% getah Arab bersama dengan 1,0% kitosan (turunan kitin) telah terbukti sebagian mengendalikan penyakit selama penyimpanan. Berbagai campuran nabati telah digunakan dengan beberapa keberhasilan dalam menghindari pertumbuhan patogen, termasuk ekstrak sitrat, ekstrak rimpang Zingiber officinale serta ekstrak daun Acacia albida, Polyalthia longifolia dan Clerodendrum inerme. Data yang menjanjikan ini masih perlu dikonfirmasi dalam percobaan lapangan. Pencelupan buah hijau dalam air panas pada suhu 55° C selama 2 menit juga mengurangi kejadian tersebut.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Selama penanaman, tandan pisang dapat disemprot dengan produk yang mengandung mankozeb (0,25%) atau benzimidazol (0,05%) dan kemudian ditutup untuk menghindari kontaminasi. Buah yang dipanen dapat dicelupkan atau disemprot dengan fungisida yang mengandung benzimidazol. Pelapisan buah-buahan dengan bahan kimia butylated hydroxyanisole (BHA) yang aman untuk produksi makanan mungkin memiliki potensi untuk meningkatkan aktivitas fungisida ini.

Apa penyebabnya?

Antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum musae, yang bertahan dalam daun mati atau membusuk dan juga pada buah-buahan. Sporanya dapat disebarkan oleh angin, air dan serangga serta burung dan tikus yang memakan pisang. Jamur ini memasuki buah melalui luka kecil di kulitnya dan kemudian berkecambah dan memulai gejala. Kondisi lingkungan yang menguntungkan untuk infeksi adalah suhu tinggi, kelembaban tinggi dan curah hujan yang sering. Gejala dapat timbul selama pematangan buah pada tandan pohon atau pasca panen selama penyimpanan. Ini adalah penyakit utama yang mempengaruhi kualitas buah pisang selama transportasi dan penyimpanan.


Tindakan Pencegahan

  • Hindari kerusakan pada jaringan pisang selama panen, pengemasan dan penyimpanan.
  • Gunakan selongsong plastik setelah tandan pisang muncul untuk melindunginya dari kontaminasi.
  • Bersihkan tempat pemrosesan dan fasilitas penyimpanan untuk mencegah kontaminasi pasca panen.
  • Cuci buah dengan air untuk membersihkan kulit dari spora jamur.
  • Singkirkan daun yang membusuk dan bagian bunga yang tersisa.

Unduh Plantix