Physiological Disorder
Lainnya
Retak radikula terjadi di bagian tengah buah dari bagian radikula batang menuju bagian tengah buah. Buah mengalami radiasi. Cincin konsentris yang ditemukan pada buah menyebabkan keretakan. Pemecahan buah adalah proses panjang dan berlangsung dalam 3 tahap: tahap awal, tengah dan akhir dari pemecahan buah. Pada tahap awal retakan buah, garis cokelat mulai muncul di permukaan buah dan kutikulanya retak. Kemudian, retakan menjadi terlihat, dengan kelenjar minyak mulai berubah bentuk. Kelenjar minyak mengalami kerusakan parah, setelah itu jaringan permukaan buah dan sel-selnya rusak parah dan ada ruang yang lebih besar di antara sel-sel albedo yang rusak.
Kurangi kerugian besar dengan memberi perhatian ekstra sebelum dan selama periode kritis. Air dan nutrisi yang cukup harus tersedia untuk pohon. Tambahkan tanah liat dan kompos untuk memperbaiki kondisi tanah. Kurangi pupuk secara perlahan dan gunakan kompos sebagai asupan nutrisi ke pohon untuk menghentikan semburan nutrisi yang tiba-tiba. Kurangi penguapan dengan mempertahankan kelembapan tanah menggunakan mulsa.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan menggunakan perlakuan hayati jika tersedia. Semprotkan senyawa kalsium atau GA3 pada 120 ppm ke buah muda untuk meminimalkan keretakan buah. Berikan semprotan pupuk kalium, pupuk kalsium, dan pupuk boron untuk mengurangi kekusutan buah secara signifikan. Berikan kalium selama perkembangan awal buah untuk mendorong perkembangan kulit buah, meningkatkan ketebalan kulit, meningkatkan kemampuan ketahanan terhadap retak buah dan mengurangi retak buah prapanen.
Gangguan dapat berkembang pascapanen karena kondisi lingkungan yang merugikan, seperti suhu, kelembapan, dan praktik penanganan, sedangkan faktor prapanen yang bertanggung jawab atas gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi mikro seperti boron, tembaga, dan mangan. Indeks ukuran dan bentuk buah juga memiliki efek tertentu pada perengkahan buah. Buah yang lebih besar lebih mungkin mengalami fenomena retak. Ada pengaruh batang bawah terhadap kekusutan kulit buah dan keretakan buah secara tidak langsung. Variasi harian dalam intensitas paparan cahaya berkorelasi positif dengan kekusutan buah harian. Tingkat kekusutan buah harian berkorelasi positif dengan nilai variasi harian dalam intensitas cahaya. Semakin tinggi kelembapan relatif rata-rata sebelum periode gugur fisiologis buah akan meningkatkan terjadinya kekusutan buah. Nutrisi yang tidak mencukupi pada kulit parsial akan menyebabkan gangguan perkembangan dan metabolisme pada kulit. Oleh karena itu, rangsangan dari lingkungan eksternal yang merugikan akan mengakibatkan buah berkerut dan pecah-pecah.