Padi

Alkalinitas

Alkalinity

Lainnya

5 mins to read

Ringkasan

  • Perubahan warna daun menjadi putih hingga coklat kemerahan mulai dari ujung daun.
  • Daun layu atau menggulung.
  • Anakan dan pertumbuhan terhambat.
  • Pembungaan tertunda.

Dapat juga ditemukan di

1 Tanaman

Padi

Gejala

Kerusakan karena alkalinitas dapat terjadi sepanjang siklus pertumbuhan tanaman. Daun menampilkan perubahan warna, mulai dari putih hingga coklat kemerahan, biasanya mulai dari ujung daun. Dalam kondisi alkali yang parah, perubahan warna meluas hingga ke seluruh helai daun dan bisa membuat daun layu, menjadikan tanaman tampak hangus. Perubahan bentuk juga terlihat berupa penggulungan daun. Tanah alkali yang kuat juga mengganggu pertumbuhan tanaman dan anakan tanaman, sehingga menjadikan pertumbuhan terhambat. Pada tanaman yang mencapai tahap berbunga, alkalinitas dapat menunda pembungaan dan menyebabkan gejala beluk (gabah hampa). Gejalanya mungkin mirip dengan kekurangan nitrogen.

Recommendations

Pengendalian hayati

Tanah alkali dapat diperbaiki dengan menambahkan kompos organik, sisa rambut atau bulu, sampah organik, limbah kertas, maupun lemon atau jeruk yang tidak lolos uji kualitas ke tanah. Hal ini untuk memastikan pemberian gabungan bahan pengasaman (bahan anorganik atau organik) ke dalam tanah. Dimungkinkan untuk mengasamkan tanah dengan menambahkan mineral seperti pirit atau aluminium sulfat yang lebih murah. Tambahkan bahan asam seperti belerang atau gambut untuk mengurangi pH tanah.

Pengendalian kimiawi

Koreksi alkalinitas tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada sumber masalahnya. Amandemen tanah menggunakan gipsum paling umum digunakan untuk memperbaiki kelebihan natrium dalam tanah dengan kandungan kapur yang buruk. Agar efektif, hal ini harus diikuti drainase dengan air dalam jumlah besar untuk menghilangkan natrium dari zona akar. Kalsium yang larut dalam gipsum menggantikan ion-ion natrium dan ion-ion tersebut dapat larut dengan banyak memberikan air. Sulfur tanah atau bahkan asam sulfat pekat dapat digunakan sebagai pengganti gipsum dalam tanah dengan kalsium karbonat yang cukup. Kalsium klorida (CaCl2) atau skema pemupukan yang mengandung urea juga digunakan untuk mereklamasi tanah alkali.

Apa penyebabnya?

Alkalinitas mengacu pada keberadaan ion dalam tanah yang memberinya pH tinggi. Ini adalah karakteristik tanah liat, tanah sodik atau berkapur, dengan struktur tanah yang buruk dan kapasitas peresapan yang rendah. Alkalinitas dapat merusak akar tanaman dan mengganggu kemampuan tanaman menyerap air dan mengekstrak unsur hara penting dari tanah. Pertumbuhan akar yang buruk dan terganggunya pertumbuhan tanaman akan terjadi. Tanah alkali dapat membatasi ketersediaan unsur hara penting bagi tanaman dan dapat menyebabkan kekurangan fosfor dan seng, dan bahkan mungkin kekurangan zat besi dan keracunan boron. pH tinggi tidak dianggap sebagai masalah akut pada padi yang tergenang air. Namun, hal itu dapat mempengaruhi tanaman di sawah tadah hujan dengan curah hujan yang minim atau di sawah irigasi dengan distribusi air yang buruk. Jadi tidak mengherankan bahwa gejala ini biasanya terlihat di daerah semi kering dan sering dikaitkan dengan salinitas.


Tindakan Pencegahan

  • Perbaiki drainase air atau cegah penguapan air dengan menambahkan kompos atau mulsa cacahan daun.
  • Pasang mulsa pada tanah untuk mencegah penguapan air, yang meninggalkan garam-garam di permukaan tanah.
  • Bajak setelah panen untuk memecah struktur tanah.

Unduh Plantix