Chlumetia transversa
Serangga
Ulat dari penggerek pucuk mangga menembus bunga yang sedang berkembang dan pelepah atau pucuk daun lunak, membuat terowongan ke bawah batang. Bagian tanaman yang terserang menjadi layu dan rentan terhadap infeksi sekunder oleh patogen oportunistik. Larva berwarna hijau pucat atau coklat dengan kepala hitam. Ia muncul untuk memakan jaringan lunak dan lembut di pucuk baru, meninggalkan banyak sekali kotoran di sekitar liang masuk. Kepompong coklat dapat ditemukan pada sisa-sisa tanaman dan di bagian atas tanah. Mangga dan lengkeng adalah satu-satunya inang yang dikenal dari serangga ini.
Ketika jumlah populasinya rendah, ekstrak tanaman bawang putih dan cabai yang dilarutkan dalam air dapat disemprotkan untuk menangkal ulat dan mengurangi serangan hama penggerek pucuk.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Singkirkan cangkokan atau bibit yang terserang dan semprotkan dengan dimethoate 0,04% untuk mengendalikan serangga ini secara efektif. Insektisida seperti penthoate juga dapat digunakan untuk mengendalikan penggerek pucuk mangga.
Kerusakan pada bagian-bagian tanaman yang berbeda terutama disebabkan oleh bekas gigitan larva. Ngengat dewasa berwarna hitam keabu-abuan dan berukuran 8-10 mm. Mereka memiliki tubuh seperti baji coklat dengan antena panjang. Lebar sayapnya sekitar 15 mm. Sayap depannya berwarna coklat, dengan pita-pita berarsiran silang berwarna coklat yang berbeda, dan bercak pucat di dekat tepian sayap. Sayap belakangnya berwarna coklat polos. Telur putih krem diletakkan di atas batang dan pucuk muda. Larva menetas setelah 3-7 hari, memamah biak selama 8-10 hari hingga menjadi kepompong. Setelah kemunculannya, serangga dewasa siap terbang ke pohon dan kebun lain. Curah hujan dan peningkatan kelembaban mendukung perkembangan penggerek pucuk mangga, sementara suhu yang relatif tinggi menghambat siklus hidup serangga ini.