Gastropoda
Lainnya
Keong dan siput adalah hama berpenyebaran luas yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman jika berkembang dalam jumlah besar. Selain meninggalkan lubang yang tidak teratur dan seringkali berukuran besar di daun, mereka juga dapat mempengaruhi batang, bunga, bonggol dan umbi. Bekas-bekas kerusakan karena ulah hama ini dapat ditelusuri berkat jejak lendir perak yang ditemukan pada dedaunan tanaman dan permukaan tanah. Kerusakan ini terutama terjadi dalam kondisi cuaca lembab dan mereka sangat menyukai tanaman muda yang lunak. Mereka benar-benar membunuh bibit muda dengan melahapnya hingga habis.
Pemangsa seperti landak, burung, katak, kodok, cacing gelang dan kumbang darat harus didorong melalui praktik manajemen lahan yang baik. Penggunaan pelet berbahan dasar ferric phosphate juga diperbolehkan untuk para petani organik.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Karena keragaman dan siklus hidupnya, siput pada umumnya tak terjangkau oleh kontrol kimia. Pelet berbahan dasar metaldehyde dapat digunakan untuk memancing mereka keluar dari lubangnya.
Keong dan siput melahap bahan organik yang membusuk, daun, akar dan umbi-umbian dari berbagai tanaman. Siput adalah makhluk bawah tanah, memanfaatkan retakan dan terowongan yang dibuat oleh batang tanaman atau cacing, dan hanya muncul ke permukaan untuk kawin. Pada kentang, mereka dapat membuat lubang dangkal di kulit atau menggali lubang yang luas ke dalam umbi, sehingga menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Hama ini berkembang dalam kondisi cuaca basah, sehingga serangannya terutama terjadi setelah malam yang berembun atau setelah hujan. Sebagian besar spesies bertahan hidup pada musim dingin yang ringan dan menjadi aktif kembali pada musim semi.