Apriona cinerea
Serangga
Kumbang dewasa memakan kulit pucuk. Pada batang yang terinfeksi, bekas luka dari penempatan telur (oviposisi) sangat terlihat. Biasanya, satu bekas luka berbentuk bulan sabit muncul di setiap cabang pohon yang lebih besar. Aktivitas larva dikenali dari adanya galeri (liang zigzag) di bawah kulit kayu, dan kemudian, terowongan di dalam kayu. Pada tanaman muda, aliran getah dari lubang oviposisi, terowongan larva di kulit kayu dan terowongan ke dalam akar juga dapat ditemukan. Pada tahap awal pertumbuhan larva, lubang pengeluaran kotoran serangga tersebut berdekatan satu sama lain, tetapi saat mereka dewasa dan tubuhnya membesar, lubang pengeluaran kotoran serangga yang lebih besar terbentuk dengan jarak semakin jauh.
Gunakan nematoda parasit seperti Steinernema pravassos dan Heterorhabditis spp., serta musuh alami seperti nematoda Neoplectana dan kumbang Elatrid. Suntikkan Beauvaria bassiana ke dalam lubang larva. Perlakukan bahan kemasan kayu sesuai dengan aturan ISPM 15.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan menggunakan perlakuan hayati jika tersedia. Suntikkan 10 ml Monocrotophos 36 WSC dan tutup dengan tanah liat basah untuk membunuh belatungnya.
Kerusakan disebabkan oleh ulat dan penggerek batang dewasa, namun pengaruh ulat lebih merusak. Ulat tersebut berwarna kuning muda dengan kepala rata berwarna cokelat tua, sedangkan yang dewasa berwarna abu-abu muda dengan banyak tuberkel hitam di dasarnya. Telur-telur diletakkan di cabang atau batang utama di bawah kulit kayu, dalam celah oviposisi, yang sebelumnya digerogoti oleh ulat betina. Setelah 5-7 hari larva menetas dan mengebor ke dalam batang, membuat terowongan ke permukaan dan melubangi secara berkala untuk mengeluarkan kotorannya. Larva adalah belatung putih krem, memanjang dan berbentuk silinder. Larva A. cinerea lebih mudah dideteksi dibandingkan dengan penggerek lainnya, karena adanya lubang pengeluaran kotoran yang tetap.