Terong

Ulat Pupus

Scrobipalpa sp.

Serangga

Ringkasan

  • Kuncup bunga dan tunas atas berkerut dan gugur.
  • Daun terkulai dan layu.
  • Nampak gejala sundep (dead heart).

Dapat juga ditemukan di

3 Tanaman
Terong
Lobak gula
Tembakau

Terong

Gejala

Gejala teramati pada tunas, bunga, dan batang tanaman. Pucuk tanaman yang terserang pada tahap pertumbuhan awal akan terkulai dan layu. Tanaman yang lebih tua menjadi kerdil. Kuncup bunga yang berkerut dan gugur sangat mempengaruhi proses pembuahan. Daun menunjukkan penampilan layu dan kering. Ada lubang di pucuk dan buah, yang berisi kotoran. Dengan melubangi tunas, ulat pupus menyebabkan layu ujung tunas, yang dikenal sebagai sundep (dead hearts).

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Parasitoid termasuk Microgaster sp., Bracon kitcheneri, Fileanta ruficanda, Chelonus heliopa dapat digunakan untuk membatasi serangan ulat. Dorong aktivitas parasitoid larva seperti Prisomerus testaceus dan Cremastus flacoorbitalis. Musuh-musuh alami seperti Broscus punctatus, Liogryllus bimaculatus harus diberdayakan. Semprotkan ekstrak biji nimba @ 5% atau Azadirachtin EC yang mengandung minyak nimba. Produk yang berbahan dasar patogen Bacillus thuringiensis, Beauveria bassiana (jamur entomopatogenik) dapat diberikan pada kemunculan pertama hama dan harus diulang jika perlu.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati, jika tersedia. Ambil tindakan saat 3- 10% tanaman muda rusak, tetapi hindari penyemprotan yang tidak perlu dan insektisida berskala luas karena dapat membunuh serangga yang bermanfaat. Jangan menyemprot pada saat pematangan dan panen buah. Insektisida berbahan dasar Chlorpyrifos, Emamectin benzoate, Flubendiamide, Indoxacarb dapat diberikan untuk mengendalikan hama ini.

Apa penyebabnya?

Kerusakan utama disebabkan oleh larva Scrobipalpa (spesies Blapsigona). Ngengat berukuran sedang dengan sayap berumbai merah hingga warna tembaga. Sayap depannya berwarna coklat keputihan, bagian belakang berwarna abu-abu pucat dan sisanya berwarna keputihan. Pada awalnya, larva tampak pucat dengan semburat merah muda, kepala dan dadanya berwarna coklat tua dan berkembang menjadi ulat coklat. Ulat ini membenamkan dirinya ke dalam batang bibit dan memakan jaringan internal sehingga menyebabkan batang membengkak, cabang tumbuh ke samping, pertumbuhan yang kerdil atau menyimpang dan tanaman layu. Ketika ulat tersebut masuk ke dalam kuncup bunga, kehadirannya akan menyebabkan bunga gugur dan pada gilirannya tanaman tidak dapat menghasilkan banyak buah. Ulat ini biasanya memamah biak pada sore hari dan juga dianggap sebagai hama penting pada tembakau.


Tindakan Pencegahan

  • Pantau tanaman Anda dua kali seminggu, terutama pada tahap awal pertumbuhan tanaman untuk mengamati kehadiran telur dan larva.
  • Secara umum, lebih mudah untuk mendeteksi dan mencegah serangan yang lebih berat sebelum ulat masuk ke dalam tanaman.
  • Ambil dan kumpulkan larva dan telur dengan tangan dan hancurkan.
  • Untuk memikat, memantau dan membunuh ngengat dewasa, perangkap feromon (12 buah/ha) dan perangkap cahaya (1 buah/ha) harus dipasang.
  • Dengan menanam bunga liar dan sorgum di sekitar lahan, Anda memikat musuh alami ulat pupus.
  • Buang dan musnahkan bagian tanaman yang terkena dampak dan gulma (terutama gulma solanaceous) dari persemaian dan lahan.
  • Setelah panen, cabut dan bakar sisa-sisa tanaman.
  • Solarisasi pada masa bera berguna untuk memutus siklus kehidupannya.
  • Rotasi tanaman dianjurkan, tetapi hindari menanam tembakau (tanaman inang).
  • Selain itu, hindari pula menanam tembakau di lahan yang berdekatan.

Unduh Plantix