Spodoptera exigua
Serangga
Awalnya larva muda memamah biak secara berkelompok di bagian bawah daun tua di kanopi bawah. Larva yang lebih besar akhirnya lebih menyendiri dan menyebar di seluruh tanaman hingga meninggalkan lubang yang tidak beraturan pada daun. Larva yang sudah dewasa dapat menghabisi seluruh tanaman kecil atau membuat daun tinggal kerangkanya, yaitu dengan memakan seluruh jaringan kecuali urat daun. Jika mereka kehabisan daun, ulat juga dapat menyerang polong, tetapi tidak menyerang batang. Umumnya, mereka memamah biak pada malam hari, bersembunyi pada siang hari di tanah atau di bagian tanaman yang teduh dan lembab. Bibit muda bisa mati oleh aktivitas memamah biak Spodoptera exigua, tetapi tanaman yang lebih tua mungkin akan pulih jika serangan tidak terlalu parah.
Satu kebiasaan penting untuk mengurangi populasi S. exigua adalah memanfaatkan musuh alaminya. Serangga bunga (Anthocoridae), semut api, tawon parasit (Hyposoter didymator), lalat dan laba-laba bisa menyerang telur atau larva. Jamur entomopatogenik, Bacillus thurigiensis, NPV dan nematoda akan menginfeksi larva dan ngengat dewasa. Insektisida nabati yang mengandung buah mimba segar, serai, dan jahe juga efektif. Demikian juga, telur dan larva muda dapat dikontrol melalui penyemprotan daun dengan minyak biji kapas 5%. Perangkap feromon juga dapat digunakan untuk mengganggu perkawinan dan menghambat atau menghilangkan reproduksinya (efisiensinya hingga 97%).
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Insektisida tidak direkomendasikan karena dapat membunuh serangga yang menguntungkan dan musuh alami S. exigua, yang pada gilirannya dapat menyebabkan wabah hama ini. Selain itu, serangga ini telah menunjukkan kapasitas tinggi dalam mengembangkan resistensi terhadap banyak bahan kimia.
Kerusakan ini disebabkan oleh larva ulat grayak, Spodoptera exigua. Serangga ini muncul di daerah yang lebih hangat di Asia, Afrika, Amerika dan Eropa serta di rumah kaca di daerah beriklim dingin. Mereka menyerang berbagai tanaman termasuk kapas, bit, dan jagung. Ngengat dewasa berwarna abu-abu kecoklatan. Sayap depannya berwarna kecoklatan dan abu-abu, dengan pola yang tidak beraturan dan bercak berwarna cerah berbentuk kacang di bagian tengahnya. Sayap belakangnya berwarna abu-abu atau putih, dan bergaris gelap di dekat tepiannya. Betinanya bertelur dalam kelompok di permukaan bawah daun, ditutupi oleh rambut putih atau keabu-abuan. Larva muda berwarna coklat kehijauan dan memiliki garis-garis memanjang gelap di bagian punggungnya. Larva dewasa berwarna hijau, dengan garis kuning di panggulnya dan pita hijau kekuningan lebar di punggungnya.