Kedelai

Ulat Bawang

Spodoptera exigua

Serangga

Ringkasan

  • Larva biasanya berwarna hijau kusam dengan banyak garis halus, bergelombang, berwarna terang di bagian belakang.
  • Mereka memiliki bercak hitam di sisi dada di atas kaki sejati kedua.
  • Larva memakan daun dan buah hingga menyisakan hanya kerangka daun (skeletonisasi).

Dapat juga ditemukan di

5 Tanaman
Kubis
Kembang kol
Kacang Arab & Lentil
Bawang
Lebih banyak

Kedelai

Gejala

Awalnya larva muda memamah biak secara berkelompok di bagian bawah daun tua di kanopi bawah. Larva yang lebih besar akhirnya lebih menyendiri dan menyebar di seluruh tanaman hingga meninggalkan lubang yang tidak beraturan pada daun. Larva yang sudah dewasa dapat menghabisi seluruh tanaman kecil atau membuat daun tinggal kerangkanya, yaitu dengan memakan seluruh jaringan kecuali urat daun. Jika mereka kehabisan daun, ulat juga dapat menyerang polong, tetapi tidak menyerang batang. Umumnya, mereka memamah biak pada malam hari, bersembunyi pada siang hari di tanah atau di bagian tanaman yang teduh dan lembab. Bibit muda bisa mati oleh aktivitas memamah biak Spodoptera exigua, tetapi tanaman yang lebih tua mungkin akan pulih jika serangan tidak terlalu parah.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Satu kebiasaan penting untuk mengurangi populasi S. exigua adalah memanfaatkan musuh alaminya. Serangga bunga (Anthocoridae), semut api, tawon parasit (Hyposoter didymator), lalat dan laba-laba bisa menyerang telur atau larva. Jamur entomopatogenik, Bacillus thurigiensis, NPV dan nematoda akan menginfeksi larva dan ngengat dewasa. Insektisida nabati yang mengandung buah mimba segar, serai, dan jahe juga efektif. Demikian juga, telur dan larva muda dapat dikontrol melalui penyemprotan daun dengan minyak biji kapas 5%. Perangkap feromon juga dapat digunakan untuk mengganggu perkawinan dan menghambat atau menghilangkan reproduksinya (efisiensinya hingga 97%).

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Insektisida tidak direkomendasikan karena dapat membunuh serangga yang menguntungkan dan musuh alami S. exigua, yang pada gilirannya dapat menyebabkan wabah hama ini. Selain itu, serangga ini telah menunjukkan kapasitas tinggi dalam mengembangkan resistensi terhadap banyak bahan kimia.

Apa penyebabnya?

Kerusakan ini disebabkan oleh larva ulat grayak, Spodoptera exigua. Serangga ini muncul di daerah yang lebih hangat di Asia, Afrika, Amerika dan Eropa serta di rumah kaca di daerah beriklim dingin. Mereka menyerang berbagai tanaman termasuk kapas, bit, dan jagung. Ngengat dewasa berwarna abu-abu kecoklatan. Sayap depannya berwarna kecoklatan dan abu-abu, dengan pola yang tidak beraturan dan bercak berwarna cerah berbentuk kacang di bagian tengahnya. Sayap belakangnya berwarna abu-abu atau putih, dan bergaris gelap di dekat tepiannya. Betinanya bertelur dalam kelompok di permukaan bawah daun, ditutupi oleh rambut putih atau keabu-abuan. Larva muda berwarna coklat kehijauan dan memiliki garis-garis memanjang gelap di bagian punggungnya. Larva dewasa berwarna hijau, dengan garis kuning di panggulnya dan pita hijau kekuningan lebar di punggungnya.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam spesies tanaman yang tahan penyakit dengan jaringan daun lebih keras.
  • Atur waktu tanam untuk menghindari populasi puncak.
  • Periksa tanaman Anda secara teratur untuk melihat tanda-tanda hama, terutama pada sore hari atau dini hari.
  • Gunakan perangkap feromon untuk memantau serangan.
  • Singkirkan gulma dan sampah di dalam dan di sekitar lahan karena bisa menjadi tempat berlindung dan tempat untuk berkembang biak hama.
  • Gali parit agak dalam dan isi dengan air untuk menenggelamkan ulat yang bermigrasi dari lahan tetangga.
  • Gunakan insektisida berspektrum luas secara bijak karena dapat membunuh musuh-musuh alaminya.
  • Bajak dan sisir lahan Anda dengan seksama untuk memaparkan larva dan kepompong ke pemangsanya.

Unduh Plantix