Terong

Ulat Bulu Bihar

Spilarctia obliqua

Serangga

5 mins to read

Ringkasan

  • Daun yang terinfeksi menjadi kering.
  • Daun gugur seluruhnya.
  • Daun seperti net atau jaring.
  • Ngengat cokelat dengan perut merah dan bintik hitam.
  • Larva ditutupi bulu kekuningan hingga hitam.

Dapat juga ditemukan di

16 Tanaman
Buncis
Kubis
Kembang kol
Kapas
Lebih banyak

Terong

Gejala

Daun yang terserang dini akan berwarna kuning kecokelatan dan mengering. Saat ulat bergerak, seluruh jaringan daun dimakan. Pada serangan yang parah, tanaman akan mengalami kerontokan daun dan hanya batang yang tersisa. Daun tampak seperti net atau jaring dan akhirnya tersisa kerangkanya saja (terskeletonisasi).

Recommendations

Pengendalian hayati

Populasi ulat bulu Bihar umumnya dapat dikendalikan oleh banyak musuh alami terutama pada tahap larva S. obliqua. Parasit yang menguntungkan adalah parasitoid brakonid: Meteours spilosomae dan Protapanteles obliquae, Glyptapanteles agamemnonis dan Cotesia ruficrus dalam kombinasi dengan Ichneumonid Agathis sp. sayap jala, kumbang kecil, laba-laba, semut merah, capung, belalang sembah, kumbang darat, dan serangga perisai.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Insektisida harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena penggunaan insektisida yang berlebihan telah menyebabkan banyak spesies kutu kebul menjadi kebal. Untuk mencegah hal ini, pastikan rotasi yang tepat antara insektisida dan gunakan campuran. Semprotkan Lamda-sihalotrin 10 EC @ 0,6 ml / liter air saat ulat masih muda. Pentoat 50% juga dianggap membantu melawan S. obliqua.

Apa penyebabnya?

Gejala-gejala ini sebagian besar disebabkan oleh larva Spilarctia obliqua. Serangga dewasa berupa ngengat cokelat berukuran sedang dengan perut merah dan bintik-bintik hitam. Betina bertelur (hingga 1000 telur / betina) dan meletakkan telurnya dalam kelompok di bagian bawah daun. Setelah menetas, larva ditutupi dengan bulu panjang kekuningan hingga hitam dan berpupasi di serasah daun dekat tanaman. Larva instar awal memakan klorofil di bawah permukaan daun secara berkelompok. Pada tahap selanjutnya, ia makan daun dari tepian secara menyendiri. Umumnya, larva lebih suka daun dewasa, tapi pada serangan berat pucuk-pucuk daun juga terpengaruh. Ulat bulu Bihar menyerang kacang-kacangan, biji-bijian yang menghasilkan minyak, sereal, sayuran dan rami tertentu di berbagai negara, menyebabkan kerusakan ekonomi yang parah. Tingkat kerugian panen bervariasi berdasarkan intensitas serangan dan kondisi cuaca karena spesies ini menyukai suhu dari 18 hingga 33 ° C untuk perkembangannya.


Tindakan Pencegahan

  • Lakukan pembajakan dalam-dalam pada musim panas untuk membersihkan tanah dari kepompong.
  • Hindari menabur sebelum musim hujan.
  • Gunakan jumlah benih optimal, tidak lebih dan tidak kurang.
  • Jarak tanam yang memadai harus diberikan.
  • Berikan pupuk kandang yang telah terdekomposisi dengan baik.
  • Lakukan tumpang sari dengan kacang polong , beberapa varietas jagung atau sorgum yang matang di awal.
  • Pantau lahan secara teratur untuk mendeteksi tanda-tanda hama (massa telur, ulat bulu dan kerusakan).
  • Adopsi metode penyiangan yang tepat baik dengan herbisida atau secara mekanis di lahan dan sekitarnya.
  • Kumpulkan bagian tanaman yang terserang dan musnahkan jauh dari lahan.
  • Bangun tempat bertengger dan ruang terbuka untuk burung yang akan memakan larva.
  • Kendalikan penggunaan insektisida jangkauan-luas, karena ini dapat mempengaruhi serangga yang menguntungkan.
  • Buang sisa-sisa tanaman atau tanaman liar setelah panen.
  • Ikuti dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang seperti padi atau jagung.

Unduh Plantix