Lainnya

Lalat Tunas

Atherigona sp.

Serangga

Ringkasan

  • Belatung memakan tunas-tunas muda yang tumbuh, menyebabkan 'sundep' (dead Hearts).
  • Potongan melingkar kecil terlihat di titik masuk pada tunas baru.
  • Daun menjadi hijau kekuningan dan terkulai, pertumbuhan bibit terhambat.

Dapat juga ditemukan di

6 Tanaman
Lentil
Jagung
Milet
Padi
Lebih banyak

Lainnya

Gejala

Belatung memakan tunas-tunas benih muda yang tumbuh, menghasilkan 'sundep' pada gandum dan jagung. Potongan melingkar kecil terlihat di titik masuk pada tunas baru, biasanya tepat di atas selubung daun pertama. Gejala kerusakan menjadi lebih terlihat pada daun yang muncul 6-7 hari setelah serangan. Daun yang terpotong berubah menjadi hijau pucat atau hijau kekuningan dan terkulai, melipat ke dalam dari tepinya. Bibit yang terserang dengan parah menjadi layu, pertumbuhan terminal berhenti dan pertumbuhan tanaman tetap terhambat. Biasanya, hanya satu larva yang ditemukan per bibit, meskipun lebih banyak telur yang dapat ditetaskan oleh lalat betina.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Sampai hari ini tidak ada pengendalian hayati untuk hama ini. Silakan hubungi kami jika Anda mengetahuinya.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Saat ini rekomendasi untuk menekan infestasi pada tanaman adalah menabur lebih awal untuk menghindari populasi puncak serangga ini. Penggunaan insektisida piretroid juga dapat membantu mengendalikan populasi.

Apa penyebabnya?

Kerusakan ini disebabkan oleh larva sejumlah lalat dari genus Atherigona. Lalat kecil berwarna abu-abu ini adalah pemakan segala dan menyerang tanaman utama seperti gandum, jagung, dan sorgum. Tanaman lain, seperti paprika, kacang, atau lentil, juga bisa terpengaruh. Lalat betina bertelur tunggal, atau berpasangan, di batang atau di tanah dekat pangkal bibit (tahap 3-4 daun lebih disukai). Penerapan pupuk kandang pada tanah tampaknya menarik lebih banyak lalat betina dan meningkatkan oviposisi. Larva yang baru muncul berbentuk silinder dan berwarna putih. Mereka naik ke atas tanaman dan menggunakan kait mulut mereka untuk mengunyah bagian lembut dari tunas baru, biasanya tepat di atas selubung daun pertama. Pupasi biasanya terjadi di pangkal batang. Lalat ini dapat menjadi hama yang sangat merusak di bidang pertanian di Asia Tengah dan Tenggara.


Tindakan Pencegahan

  • Jangan memindahkan tanah dari bidang tanah yang terinfeksi ke bidang tanah yang sehat.
  • Pilih varietas tangguh jika tersedia.
  • Dalam beberapa kasus, menabur lebih awal kadang-kadang memungkinkan tanaman melewati tahap rentan (bibit muda) sebelum puncak kemunculan lalat.
  • Penanaman yang terlambat juga telah terbukti mengurangi insiden tanaman kerdil pada jagung.
  • Singkirkan gulma di dalam dan di sekitar lahan.
  • Rencanakan program pemupukan yang baik dan seimbang.
  • Hindari penggunaan pupuk kandang setelah tanaman muncul.
  • Kontrol penggunaan insektisida agar tidak mempengaruhi serangga yang menguntungkan.
  • Rencanakan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak rentan setelah panen.

Unduh Plantix