Lainnya

Ulat Kawat

Elateridae

Serangga

5 mins to read

Ringkasan

  • Bibit mati dan benih berlubang segera setelah penanaman.
  • Pada tahap selanjutnya, layu tanaman dan hancurnya batang yang masih menempel pada akarnya.
  • Di lahan, terdapat jajaran tanaman tipis atau telanjang.
  • Sebagian besar kerusakan terjadi pada awal musim semi.

Dapat juga ditemukan di

9 Tanaman

Lainnya

Gejala

Ulat kawat makan di bawah tanah pada benih yang berkecambah, akar dan bibit muda, membunuh tanaman secara langsung atau melukainya. Luka ini adalah gerbang yang sempurna untuk patogen oportunistik yang semakin memperburuk gejalanya. Terjadinya bibit mati dan benih berlubang segera setelah penanaman adalah tanda-tanda serangan oleh hama ini. Pada tahap akhir pertumbuhan tanaman, tanaman muda mungkin layu dan menunjukkan tanda-tanda perubahan warna. Daun tengah mungkin mengalami bekas gigitan atau mati sementara daun luar tetap hijau. Batangnya bisa hancur tetapi masih menempel di akarnya. Di lahan, jajaran tanaman tipis atau telanjang umum terlihat. Sebagian besar kerusakan terjadi pada awal musim semi. Pada kentang, ulat kawat dapat menggali ke dalam potongan biji kentang di musim semi dan ke dalam umbi yang tumbuh di musim gugur.

Recommendations

Pengendalian hayati

Beberapa kumbang darat dan semut semai akan memakan ulat kawat. Larva lalat stiletto (Therevidae) juga merupakan predator ulat kawat. Beberapa spesies nematoda juga akan memakan ulat kawat. Jamur Metarhizium anisopliae tampaknya menginfeksi dan membunuh ulat kawat. Formulasi butiran yang mengandung jamur ini sedang diuji untuk menentukan potensinya sebagai langkah pengendalian ulat kawat.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Pencegahan kerusakan oleh ulat kawat memerlukan perlakuan sebelum atau pada saat penanaman. Perlakuan benih dengan insektisida dapat digunakan untuk mengendalikan populasinya. Waspadai batasan penggunaan beberapa produk ini di negara Anda.

Apa penyebabnya?

Gejala-gejalanya disebabkan oleh tahap larva yang belum dewasa dari sekelompok kumbang klik (Elateridae). Ulat kawat dapat mencapai panjang sekitar 2 cm, memiliki tubuh yang ramping, berbentuk silinder dan berwarna putih, kekuningan, atau berwarna tembaga. Kumbang betina meletakkan beberapa ratus telur di antara partikel-partikel tanah selama musim panas. Tanah yang longgar dan berpasir mendukung perkembangbiakannya. Larva memakan bagian tanaman bawah tanah, benih yang berkecambah atau bibit muda selama 2 hingga 3 tahun sebelum mencapai kedewasaan. Ini sering menghasilkan tanaman tipis dan hasil panen lebih rendah. Selain gandum, mereka juga menyerang jagung, rumput dan beberapa sayuran (kentang, wortel, bawang). Kerusakan tanaman biasanya terdeteksi setelah penanaman, ketika sudah terlambat untuk mengambil langkah-langkah efektif. Hal ini menjadikan pencarian ulat kawat penting sebelum penanaman.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam varietas yang kurang rentan jika tersedia.
  • Pastikan untuk memantaui lahan secara teratur dan menyeluruh sebelum menanam karena langkah ini sangat penting untuk melawan hama ini.
  • Metode umpan perangkap atau bola dapat digunakan untuk menangkap ulat kawat dan memantau jumlahnya.
  • Hindari menanam kentang di lahan dengan potensi serangan ulat kawat.
  • Tabur benih ke tanah yang hangat dan lembab untuk meningkatkan daya perkecambahan.

Unduh Plantix