Zeugodacus cucurbitae
Serangga
Lalat betina Z. cucurbitae mampu menembus kulit buah ketika bertelur. Mereka membuat terowongan untuk larva di dalam buah. Kerusakan tingkat sedang dapat terjadi di dalam daging buah (berkontaminasi dengan kotoran larva, akhirnya membusuk). Bercak kecil berwarna hitam dapat timbul pada kulit buah, di mana terjadi penempatan telur di habitat yang sesuai (oviposisi). Luka-luka, yang ditimbulkan oleh penempatan telur, membuat buah-buah rentan terhadap infeksi sekunder oleh jamur dan bakteri oportunistik. Buah yang terdampak akan membusuk dan seringkali jatuh dari tanaman sebelum waktunya. Belatung juga menyerang bibit muda, akar tunggang yang kaya air pada semangka, dan batang serta tunas tanaman inang seperti mentimun, labu dan lainnya.
Perlakuan panas pasca panen (uap panas atau air panas) atau perlakuan dingin dapat menghindari risiko kontaminasi selama dan setelah pengangkutan. Bungkus buah yang sedang berkembang dengan tutup pelindung atau gunakan perangkap yang diberi umpan feromon atau protein (misalnya Metil eugenol untuk menarik lalat jantan). Ekstrak daun Ocimum sanctum (lampes/ruku-ruku/kemangi suci), yang mengandung eugenol, beta-caryophyllene dan beta-elemene, menarik lalat dari jarak 0,8 km ketika ditempatkan pada bantalan kapas. Menyemprotkan komponen-komponen ini dikombinasikan dengan spinosad sebagai racun akan membunuh lalat di kebun tepat pada waktunya. Ekstrak biji nimba dapat digunakan sebagai pencegah lalat menempatkan telur di habitatnya (oviposisi).
Jika memungkinkan, selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan-tindakan pencegahan bersamaan dengan perlakuan hayati. Insektisida yang mengandung malathion, cukup efektif melawan lalat buah. Semprotan harus dicampur dengan umpan protein, untuk memikat lalat ke posisi tertentu.
Telur ditempatkan berkelompok di bawah kulit buah muda. Belatung memiliki panjang 10-12 mm ketika tumbuh dewasa, dan menyebabkan kerusakan dengan membenamkan diri ke dalam daging buah. Tahap kepompong berlangsung selama 10 hari, biasanya terjadi di tanah, tetapi kadang-kadang juga di buah. Kepompong ini berkembang di sarang berbentuk oval, berwarna coklat, dan panjangnya 6-8 mm. Di daerah yang sangat kering, kepompong dapat mengalami perlambatan pertumbuhan (diapause). Panjang kepompong dewasa 8-10 mm dengan kepala coklat tua dan tiga garis kuning cerah di bagian belakang. Mereka memakan nektar, sari buah yang rusak dan getah tanaman. Sayapnya transparan dengan garis coklat tua di ujungnya, membentang 12-15 mm. Siklus hidupnya membutuhkan 3-4 minggu dan dapat berulang beberapa kali per tahun.