Lampides boeticus
Serangga
Sebagian besar kerusakan pada bagian tanaman terjadi selama tahap larva. Larva memakan isi bagian dalam tanaman dan biji di dalam polong. Gejala awalnya muncul berupa lubang galian pada kuncup bunga, bunga dan polong hijau segera setelah larva menetas. Kerusakan pada polong ditandai dengan lubang bundar dan kotoran pada titik masuk, biasanya dekat dengan ujung polong. Sekresi madu dan pergerakan semut hitam di sekitar titik sekresi juga dapat terlihat. Perubahan warna hitam menunjukkan pembusukan polong. Oleh karena larva langsung menyerang polong, serangan tersebut bisa menyebabkan hilangnya hasil panen dalam jumlah besar.
Serangan dapat dikendalikan secara efektif melalui pelepasan musuh alami di lahan. Parasitoid telur dan larva seperti Trichogramma chilotraeae, Trichogrammatoidea bactrae, Cotesia specularis, Hyperencyrtus lucoenephila dan Litrodromus crassipes mungkin menghasilkan efek yang memuaskan. Biopestisida yang mengandung Paecilomyces lilacinus dan Vetricillium lecani dapat disemprotkan pada daun untuk mengontrol serangan. Semprotkan NSKE 5% dua kali diikuti minyak Nimba @ 2% untuk mengendalikan larva.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Perlakuan kimia mungkin tidak diperlukan jika populasi musuh alami bisa dipertahankan. Jika insektisida diperlukan, produk yang mengandung lambda-cyhalothrin, deltamethrin dapat disemprotkan dan dapat memberikan tingkat kontrol antara 80 hingga 90% pada kacang tunggak dan kacang hijau. Bahan aktif lainnya termasuk emamectin 5% SG (220 g/ha) dan indoxacarb 15,8% SC (333 ml/ha). Perlu diingat bahwa kupu-kupu biru yang menyerang kacang dapat mengembangkan resistensinya terhadap bahan-bahan kimia ini.
Kerusakan tanaman terutama disebabkan oleh larva Lampides boeticus. Kupu-kupu dewasanya berwarna metalik hingga biru tua dan memiliki tubuh panjang berwarna abu-abu kebiruan dengan rambut biru. Bintik-bintik hitam terlihat di bagian bawah sayap belakang, bersama dengan juntaian memanjang. Bagian bawah ditandai dengan banyak garis putih dan coklat, serta bintik-bintik coklat yang tidak teratur, biasanya di dekat tepian sayap. Kupu-kupu betina mengeluarkan telur berwarna biru pucat atau putih di kuncup bunga, bunga, polong yang belum matang dan pada tunas dan daun yang sedang tumbuh. Larva berwarna hijau pucat hingga kecoklatan, agak bulat dan terlihat seperti siput. Tahap larva bisa bertahan dua hingga empat minggu tergantung pada suhu.