Leptocorisa spp.
Serangga
Hama ini menyebabkan kerusakan paling parah selama tahap matang susu, yaitu pada saat pengisian bulir. Baik walang sangit muda maupun yang dewasa memakan bulir padi. Walang sangit menyedot isi bulir yang sedang berkembang, mulai dari tahap pra-pembungaan buliran hingga tahap gabah 1/2 matang, sehingga menyebabkan bulir tidak terisi atau kosong, perubahan warna dan malai tegak. Bergantung pada tahap pertumbuhan bulir padi, aktivitas makan walang sangit dapat menyebabkan bulir kosong atau bulir kecil, layu dan cacat, dengan perubahan warna, terkadang dengan bau yang tidak enak.
Semprotkan larutan sabun aromatik (seperti serai) untuk mengusir walang sangit. Gunakan "prahok" ('keju' lokal di Kamboja) di dekat lahan untuk menarik walang sangit dan membunuhnya. Gunakan kelambu di pagi hari atau sore hari untuk menyingkirkan walang sangit, hancurkan dan masukkan ke dalam air kemudian semprotkan untuk mengusir walang sangit lainnya. Kembangkan agensia pengendalian hayati. Beberapa tawon, belalang, dan laba-laba menyerang walang sangit atau telurnya. Penggunaan insektisida sembarangan mengganggu pengendalian hayati dan menyebabkan hama muncul kembali.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Gunakan insektisida seperti abamektin atau klorpirifos di malam hari dimulai dari tepi lahan ke tengah secara melingkar. Ini membawa walang sangit ke bagian tengah dan memungkinkan untuk menanganinya secara efektif. Manfaat menggunakan insektisida harus dibandingkan dengan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Semprotkan Klorpirifos 50EC @ 2.5ml + Diklorvos @ 1ml / l di malam hari dimulai dari tanggul ke bagian tengah sawah secara melingkar untuk membawa walang sangit ke bagian tengah dan menanganinya secara efektif.
Walang sangit muncul secara sporadis hanya selama tahap matang susu sampai pengisian bulir dan mengeluarkan bau busuk di malam hari. Mereka ditemukan di semua lingkungan sawah. Daerah berhutan, daerah berumput yang luas di dekat sawah, rerumputan liar di dekat saluran, dan penanaman padi yang tidak serempak mendukung tingginya populasi. Lebih aktif ketika musim hujan dimulai. Cuaca hangat, langit mendung dan seringnya gerimis mendukung perkembangan populasinya. Mereka kurang aktif selama musim kemarau.