Kedelai

Ulat Tunas Tembakau

Chloridea virescens

Serangga

Ringkasan

  • Kerusakan pada tunas, bunga dan pertumbuhan daun terminal lunak.
  • Tunas yang diserang menjadi kuning dan rontok dari tanaman.
  • Lubang gigitan pada dasar 'buah', menjadi cekung, dan mencungkil permukaannya.
  • Larva kekuning - kehijauan hingga kecokelatan dengan pita lateral berwarna cokelat.

Dapat juga ditemukan di

9 Tanaman

Kedelai

Gejala

Gejala sangat bervariasi tergantung tanamannya. Larva masuk dan memakan tunas, bunga dan pertumbuhan daun terminal lunak, menyebabkan kerusakan pada jaringan yang sedang tumbuh. Organ lain tanaman seperti daun, tangkai daun dan tangkai mungkin diserang jika jaringan reproduktif tidak tersedia. Tunas yang diserang menjadi kuning dan mungkin rontok dari tanaman. Pada kapas dan polong-polongan, lubang dan kotoran lembab mungkin terlihat pada dasar buah kapas dan polong. Cungkilan yang disebabkan oleh permukaan yang dimakan ulat juga sering terlihat. Dalam beberapa kasus, 'buah' dikosongkan dari dalam dan dapat mulai membusuk. Pada kapas, pola kerusakan dan tingkat luka mirip dengan yang disebabkan oleh ulat jagung.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Musuh alami seperti tawon (Polistes spp.), serangga mata besar, serangga damsel, serangga minute pirate (Orius spp.) dan laba-laba harus dikembangkan. Parasitoid termasuk Trichogramma pretiosum dan Cardiochiles nigriceps pada sayur-mayur dan Cotesia marginiventris pada kelompok tanaman lain. Parasitoid lain yang dapat digunakan adalah: Archytas marmoratus, Meteorus autographae, Netelia sayi, Pristomerus spinator dan beberapa serangga dari genus Campoletis spp. Produk berbasis patogen acillus thuringiensis, Nosema spp., Spicaria rileyi atau virus nuclear polyhedrosis dapat disemprotkan untuk secara efektif menekan ulat tunas tembakau.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Pengendalian hama ini telah terbukti sangat sulit karena beberapa faktor. Insektisida yang mengandung klorantraniliprol, flubendiamid atau esfenvalerat dapat diberikan untuk mengendalikan ulat tunas. Kekebalan terhadap beberapa insektisida utama adalah umum, di antaranya piretroid. Insektisida berskala luas sebaiknya dihindari karena dapat membunuh serangga bermanfaat.

Apa penyebabnya?

Kerusakan disebabkan oleh ulat tunas tembakau, Chloridea virescens. Ini adalah hama penting pada beberapa tanaman, di antaranya kedelai dan kapas (umumnya di daerah gurun). Ngengat berwarna kecokelatan (termasuk sayap), terkadang sedikit berwarna hijau muda. Di sayap depan terdapat silangan melintang dari tiga pita cokelat gelap, terkadang dengan batas berwarna keputihan atau krem. Sayap belakang berwarna keputihan, dengan pita hitam di tepiannya. Betina meletakkan telur berbentuk bulat pipih pada bunga, buah dap pertumbuhan terminal. Larva dewasa adalah yang paling merusak karena mereka dapat merusak lebih banyak bunga dan buah, dan juga dapat merusaknya hingga akhir musim tanam (lebih sulit bagi tanaman untuk menggantinya). Ngengat dapat hidup sampai 25 hari ketika suhu berkisar 20°C.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam tanaman yang tangguh, jika tersedia di wilayah Anda.
  • Tanam varietas berumur pendek atau tabur lebih awal pada musim tanam.
  • Mulailah memantau untuk mencari tanda-tanda hama sekitar 1 sampai 2 minggu setelah periode puncak pembungaan.
  • Gunakan perangkap dengan umpan feromon seks untuk memantau atau menangkap ngengat.
  • Sisakan jarak yang cukup antar tanaman ketika menanam.
  • Rencanakan dan terapkan program penyiangan gulma yang baik.
  • Pertahankan pemupukan yang seimbang.
  • Hindari irigasi berlebihan.
  • Jika mungkin, kelola tanaman untuk pematangan awal.
  • Singkirkan semua sisa tanaman setelah panen untuk mencegah perpindahan hama ke musim tanam berikutnya.

Unduh Plantix