Melon

Kumbang Pemakan Daun

Epilachna vigintioctopunctata

Serangga

Ringkasan

  • Bekas gigitan muncul di jaringan daun di antara pembuluh daun.
  • Skeletonisasi daun terjadi.
  • Lubang dangkal bisa muncul di permukaan buah.
  • Serangan menyebabkan tanaman kerdil dan kerontokan daun hebat.
  • Kumbang dewasa berwujud oval, berwarna oranye kusam dengan 28 bercak hitam dan rambut-rambut halus pendek di bagian belakang.

Dapat juga ditemukan di

8 Tanaman
Pare
Mentimun
Terong
Melon
Lebih banyak

Melon

Gejala

Kumbang dewasa dan larva memakan daun dan dapat menyebabkan kerusakan serius. Bekas gigitan pada jaringan hijau antara pembuluh daun adalah gejala awal. Selanjutnya, pola kerusakan khas yang disebut skeletonisasi terjadi di mana hanya bagian keras daun (pembuluh utama dan tangkai daun) yang tersisa. Mungkin ada lubang-lubang dangkal pada permukaan buah juga. Bibit dapat dihancurkan dan pertumbuhan tanaman yang lebih dewasa dapat terhambat. Hama ini dapat menyebabkan kerontokan daun yang hebat dan kehilangan hasil panen yang tinggi dan oleh karenanya hama ini merupakan salah satu hama terong yang paling berbahaya.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Tawon parasit dari keluarga Pediobius dapat digunakan untuk mengendalikan hama ini. Tawon ini juga bisa menyerang kepik yang menguntungkan, jadi penting untuk mengidentifikasi hama dengan hati-hati sebelum menggunakannya. Mikroorganisme patogenik juga dapat membantu mengendalikan populasi kumbang pemakan daun. Biopestisida yang mengandung bakteri Bacillus thurengiensis atau jamur Aspergillus spp. dapat digunakan sebagai aplikasi semprotan daun. Ekstrak daun Ricinus communis (minyak jarak), Calotropis procera dan Datura innoxia dapat disemprotkan pada daun. Memberikan abu dapat secara efektif mengurangi serangan pada tahap awal.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu terlebih dahulu. Jika insektisida diperlukan, produk yang mengandung dimethoate, fenvelarate, chloropyriphos, malathion dapat diberikan pada daun.

Apa penyebabnya?

Kumbang dewasa berbentuk oval dan berwarna oranye kusam dengan 28 bercak hitam dan rambut-rambut halus pendek di punggungnya. Kumbang betina mengeluarkan telur oval kuning (0,4-1 mm) tegak dan dalam kelompok kecil, biasanya di sisi bawah daun. Setelah sekitar 4 hari, larva kuning pucat keputihan dengan duri panjang berujung gelap di punggungnya menetas. Larva tumbuh sekitar 6 mm dalam waktu sekitar 18 hari, tergantung pada suhu. Mereka kemudian pindah ke bagian bawah daun dan menjadi kepompong. Setelah 4 hari tambahan, generasi baru kumbang dewasa muncul dari kepompong. Selama periode reproduksi (Maret-Oktober), suhu yang lebih dingin mendukung siklus hidup dan pertumbuhan populasi. Kumbang ini dapat bertahan pada musim dingin di tanah dan di tumpukan daun kering.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam varietas tangguh, toleran atau tahan penyakit yang tersedia di daerah Anda.
  • Hindari menanam terong di lahan atau di sekitar lahan yang terserang.
  • Singkirkan atau hindari menanam inang alternatif di sekitar lahan Anda.
  • Gunakan irigasi menyeluruh untuk meminimalkan populasi hama yang meningkat.
  • Periksa tanaman atau lahan Anda apakah ada tanda-tanda hama.
  • Pilih dan hancurkan larva dan kumbang dewasa yang ditemukan di persemaian atau lahan.
  • Singkirkan atau hancurkan tanaman dan limbah tanaman yang terinfeksi dengan membakarnya.

Unduh Plantix