Xanthomonas citri subsp. malvacearum
Bakteri
Hawar bakteri berawal dari bercak daun bersudut, berlilin dan basah dengan tepi merah hingga cokelat pada daun, batang, dan buah kapas. Terlihatnya sudut disebabkan oleh pembatasan lesi oleh pembuluh daun halus pada daun kapas. Dalam beberapa kasus, bercak-bercak pada bilah daun dapat menyebar di sepanjang pembuluh daun utama. Seiring perkembangan penyakit, lesi-lesi ini secara bertahap berubah menjadi cokelat, menjadi area yang mengalami kematian sel. Infeksi batang mengakibatkan busuk hitam yang tumbuh di sekitar jaringan pembuluh daun dan mengelilinginya, menyebabkan bagian di atas busulk mati dan terjadi kerontokan daun sebelum waktunya. Kerak berlilin putih yang mengandung bakteri dapat terbentuk pada bercak daun tua atau busuk. Buah kapas dapat terinfeksi yang menyebabkan buah kapas busuk, biji busuk, dan serat yang berubah warna. Pada buah kapas yang terinfeksi muncul lesi bulat, bukan bersudut, yang awalnya tampak basah. Ketika infeksi berlanjut, lesi buah kapas akan menjadi cekung dan berwarna cokelat tua atau hitam.
Pemberian formulasi bedak berbasis talk yang mengandung bakteri Pseudomonas fluorescens dan Bacillus subtilis efisien terhadap X. malvacearum. Ekstrak Azadirachta indica (ekstrak Mimba) juga dapat digunakan dengan hasil yang memuaskan. Pengaturan pertumbuhan yang mencegah pertumbuhan massal juga menghindari infeksi hawar bakteri.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perawatan hayati jika tersedia. Perlakukan benih dengan antibiotik resmi dan penyemprotan daun dengan cupravit (0,2%) sangat efektif terhadap X. malvacearum. Pembersihan benih dengan perlakuan asam diikuti oleh pembalutan benih dengan tembaga oksiklorida juga menunjukkan hasil yang baik. Perangkap dan umpan feromon dapat digunakan dan diganti setiap interval 21 hari.
Hawar bakteri pada kapas disebabkan oleh Xanthomonas citri, sub-spesies malvacearum, bakteri yang bertahan hidup di sisa-sisa tanaman atau biji yang terinfeksi. Ini adalah salah satu penyakit kapas yang paling merusak. Curah hujan dan kelembapan yang tinggi, dikombinasikan dengan suhu hangat, mendukung perkembangan penyakit. Bakteri memasuki jaringan daun melalui lubang alami di daun (stomata) atau luka mekanis. Ini menjelaskan mengapa penyakit ini dalam keadaan terparah setelah badai yang menghasilkan hujan lebat atau hujan es. Karena infeksi mungkin ditularkan melalui benih, pengelupasan benih untuk menghilangkan seratnya melalui perlakuan pengobatan asam telah berperan dalam meminimalkan penyebaran penyakit bakteri melalui benih yang terkontaminasi. Bibit yang tumbuh dari tanaman yang tumbuh dengan sendirinya juga dapat menjadi sumber infeksi utama oleh hawar bakteri.