Jagung

Kerdil Jagung

Spiroplasma kunkelii

Bakteri

Ringkasan

  • Layu daun dengan tepian yang menguning dan ujung yang memerah.
  • Pertumbuhan terhambat parah.
  • Penampilan lebat - ruas pendek, beberapa tunas tongkol.

Dapat juga ditemukan di

1 Tanaman

Jagung

Gejala

Biasanya tanda pertama yang terlihat dari infeksi oleh S. kunkelii adalah layu daun dan menguningnya tepian daun. Ini diikuti oleh memerahnya daun yang lebih tua, mulai dari ujung dan kemudian meluas ke seluruh jaringan. Sekitar 2-4 hari setelah munculnya gejala-gejala ini, bercak-bercak klorotik kecil muncul di pangkal daun muda yang sedang berkembang. Ketika mereka tumbuh, bintik-bintik ini menyatu dan berubah menjadi garis-garis yang membentang di sepanjang pembuluh daun, umumnya sampai ke ujung. Tanaman yang terinfeksi pada tahap awal menjadi sangat kerdil, dengan daun yang bengkok dan cacat dan ruas yang sangat pendek. Beberapa tunas tongkol dan anakan baru dapat berkembang, kadang-kadang sebanyak 6-7 pada satu tanaman, membuat tanaman terlihat lebat. Tongkol lebih kecil dari biasanya dan tidak terisi dengan baik, seringkali dengan biji-biji yang longgar.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Tidak ada perlakuan hayati langsung untuk mengendalikan S. kunkelii. Beberapa insektisida hayati yang mengandung jamur parasitik seperti Metarhizium anisopliae, Beauveria bassiana, Paecilomyces fumosoroseus dan Verticillium lecanii dapat digunakan untuk mengendalikan serangan wereng akut.

Pengendalian kimiawi

Selalu rencanakan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan dan perlakuan hayati jika tersedia. Tidak ada perlakuan kimiawi untuk mengendalikan penyakit ini. Perlakuan insektisida untuk mengurangi populasi wereng umumnya tidak dianjurkan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan adalah kunci untuk menghindari munculnya wereng dan kerdil jagung.

Apa penyebabnya?

Gejala tergantung pada varietas jagung dan ketinggian. Penyakit ini disebabkan oleh Spiroplasma kunkelii, sejenis organisme seperti bakteri yang hanya menginfeksi tanaman jagung. Sejumlah jenis wereng, misalnya Dalbulus maidis, D. eliminatus, Exitianus exitiosus, Graminella nigrifon dan Stirellus bicolor dapat membawa patogen ini selama melewati musim dingin. Ketika mereka muncul di awal musim semi, mereka mulai memakan tanaman dan memindahkan patogen. Gejala penyakit biasanya muncul sekitar 3 minggu setelah tanaman jagung terinfeksi pertama kali. Tidak mengherankan, penyakit ini terjadi paling parah selama musim panas, ketika populasi wereng sangat tinggi. Namun, ini juga bisa terjadi pada jagung yang ditanam di musim semi.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam lebih awal untuk menghindari populasi puncak wereng.
  • Singkirkan tanaman liar selama periode tidak sibuk.
  • Gunakan mulsa plastik reflektif untuk mengusir wereng dewasa.
  • Kendalikan penggunaan insektisida karena ini dapat mempengaruhi serangga yang menguntungkan.
  • Pertahankan periode tanpa tanaman jagung selama bulan-bulan musim dingin.
  • Rencanakan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak rentan (ini akan memutus siklus hidup serangga).

Unduh Plantix