Jagung

Layu Goss

Clavibacter michiganensis

Bakteri

Ringkasan

  • Luka coklat memanjang dengan pinggiran tidak teratur pada daun, sejajar dengan urat daun.
  • Setahap demi setahap mengarah ke penyakit hawar daun.
  • Eksudat mengkilap bakteri kering keluar di luka dan bintik-bintik hitam.
  • Layu dan kematian bibit.

Dapat juga ditemukan di

1 Tanaman

Jagung

Gejala

Gejala utama pada daun adalah luka coklat memanjang dengan pinggiran tidak teratur sejajar dengan urat daun. Seiring waktu, luka ini dapat menyebabkan hawar daun, membunuh sejumlah besar kanopi dan tanaman cenderung mengalami busuk batang. Bercak-bercak gelap yang berair (bintik-bintik) muncul pada luka. Tepi daun sering menjadi nekrotik. Area mengkilap yang merupakan cairan bakteri kering sering muncul pada luka. Pada tanaman dengan infeksi batang, rangkaian vaskular oranye dapat terlihat di batang. Jika infeksi terjadi selama fase pembibitan, akan menyebabkan hawar pada tanaman muda berupa layu dan kematian bibit di beberapa area.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Tidak ada pilihan pengendalian hayati yang tersedia untuk C. michiganensis saat ini. Mohon informasikan kepada kami jika Anda mengetahuinya. Tindakan pengendalian yang efektif hanyalah pencegahan.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Tidak ada pilihan pengendalian kimiawi yang tersedia untuk C. michiganensis saat ini. Mohon informasikan kepada kami jika Anda mengetahuinya. Tindakan pengendalian yang efektif hanyalah pencegahan.

Apa penyebabnya?

Gejala disebabkan oleh bakteri Clavibacter michiganensis, yang melewati musim dingin di dalam sisa-sisa tanaman yang terinfeksi atau sisa-sisa tanaman inang lainnya, termasuk gulma rubah hijau, rumput lumbung (barnyard), dan shattercane. Dari jaringan yang terinfeksi ini, bakteri berpindah ke tanaman yang sedang tumbuh terutama melalui siraman hujan dan tetesan air irigasi. Layu Goss terutama menginfeksi daun yang telah terluka, misalnya, karena hujan es, hembusan pasir, dan badai yang kuat. Penyakit ini menyebar di dalam tanaman setelah infeksi daun, dan selanjutnya dapat ditularkan dari tanaman ke tanaman. Perkembangan penyakit didukung oleh suhu hangat (> 25 °C). Gejala biasanya paling terlihat setelah keluarnya bunga betina, dan semakin parah setelah itu. Penyakit ini didukung oleh penanaman hibrida yang rentan, berkurangnya pengolahan tanah, dan monokultur.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam varietas yang tahan, jika tersedia di daerah Anda (beberapa ada di pasaran).
  • Pantau lahan secara teratur untuk mengetahui gejala penyakit.
  • Pertahankan standar kebersihan yang tinggi dengan semua alat yang terlibat dalam penanaman.
  • Jaga kerusakan mekanis pada tanaman serendah mungkin.
  • Hilangkan sisa-sisa tanaman misalnya dengan pembajakan yang dalam.
  • Rotasikan tanaman setiap tahun kedua untuk memungkinkan dekomposisi dari sisa-sisa jagung yang masih ada.
  • Singkirkan inang alternatif seperti gulma rubah hijau, rumput lumbung (barnyard) dan shattercane.

Unduh Plantix