Capsicum & Cabai

Virus Keriting Daun Cabai

CLCV

Virus

Ringkasan

  • Tepi daun melengkung ke atas.
  • Pembuluh menguning.
  • Ukuran daun berkurang.
  • Daun yang lebih tua menjadi kasar dan rapuh.
  • Tanaman kerdil.
  • Kelompok buah berukuran kecil.

Dapat juga ditemukan di


Capsicum & Cabai

Gejala

Gejala Virus Keriting Daun Cabai dicirikan dengan melengkungnya tepi daun ke atas, menguningnya pembuluh dan pengurangan ukuran daun. Selain itu, pembuluh daun menjadi bengkak dengan pemendekan ruas dan tangkai daun. Daun yang lebih tua menjadi kasar dan rapuh. Jika tanaman terinfeksi pada awal musim, pertumbuhannya akan terhambat, menyebabkan kerugian hasil panen yang signifikan. Pembentukan buah pada kultivar yang rentan akan tidak sempurna dan cacat. Virus ini menyebabkan gejala yang sama seperti kerusakan karena aktivitas makan thrips dan tungau.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Beri perlakuan pada bibit dengan susu sapi mentah (15%) selama 20 menit lalu pindah tanamkan bibit. Populasi kutu kebul umumnya dapat dikendalikan oleh musuh alami seperti sayap jala, serangga mata besar, dan serangga bajak laut kecil. Campurkan 5 sendok makan sabun dalam 20 liter air dan semprotkan campuran ini setiap minggu atau dua minggu sekali untuk mengendalikan kutu kebul. Minyak mimba atau minyak berbasis minyak bumi dapat digunakan. Pastikan minyak menutupi seluruh bagian tanaman, terutama sisi bawah daun.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati, jika tersedia. Tidak ada metode yang diketahui efektif untuk mencegah atau mengurangi virus keriting daun cabai. Ikuti metode pengendalian kimiawi, seperti imidakloprid atau dinotefuran. Semprot bibit dengan imidakloprid atau lamda-sihalotrin sebelum tanam untuk mengendalikan vektor. Penggunaan insektisida yang berlebihan akan membahayakan serangga yang menguntungkan dan juga membuat banyak spesies kutu kebul menjadi kebal. Untuk mencegah hal ini, pastikan rotasi yang tepat antar insektisida dan gunakan hanya yang selektif.

Apa penyebabnya?

Gejala-gejala ini disebabkan oleh begomovirus, yang terutama ditularkan melalui kutu kebul secara terus-menerus. Ciri-ciri sayap kebul adalah serangga sepanjang 1,5 mm, sayap putih lilin dengan tubuh kuning pucat dan sering ditemukan di sisi bawah daun. Penyebaran penyakit tergantung pada kondisi angin, yang menunjukkan seberapa jauh kutu kebul dapat melakukan perjalanan. Kutu kebul paling bermasalah di pertengahan hingga akhir musim. Karena penyakit ini bukan berasal dari benih, virus ini bertahan di lahan melalui inang alternatif (seperti tembakau dan tomat) dan gulma. Beberapa faktor tambahan yang dapat mendukung perkembangan penyakit adalah curah hujan, bahan pindah tanam yang terinfeksi, dan keberadaan gulma. Di pembibitan, tanaman cabai paling rentan terhadap infeksi selama tahap pembibitan dan vegetatif.


Tindakan Pencegahan

  • Gunakan spesies tanaman yang tahan yang tersedia dan ekstrak benih hanya dari tanaman bebas virus.
  • Tanam setidaknya dua baris tanaman penghalang seperti jagung, sorgum atau milet mutiara di sekitar lahan Anda.
  • Kendalikan populasi kutu kebul dan terutama lindungi bibit dengan membuat jaring nilon di atas tanaman pembibitan.
  • Pantau secara teratur untuk mendeteksi infeksi dini dengan mencari gejala daun melengkung dan pertumbuhan kerdil.
  • Posisikan sejumlah perangkap atau lembaran kuning lengket di lahan Anda untuk menarik kutu kebul.
  • Kendalikan vektor dengan membesarkan bibit di bawah jaring, yang juga dapat mencegah serangan serangga.
  • Pastikan lahan dan sekitarnya bebas gulma.
  • Kumpulkan dan hancurkan tanaman yang terinfeksi dini dengan membakarnya.
  • Bajak dalam-dalam atau bakar semua sisa-sisa tanaman setelah panen.
  • Dukung serangga menguntungkan dengan menanam tanaman campuran.

Unduh Plantix