CLCV
Virus
Gejala Virus Keriting Daun Cabai dicirikan dengan melengkungnya tepi daun ke atas, menguningnya pembuluh dan pengurangan ukuran daun. Selain itu, pembuluh daun menjadi bengkak dengan pemendekan ruas dan tangkai daun. Daun yang lebih tua menjadi kasar dan rapuh. Jika tanaman terinfeksi pada awal musim, pertumbuhannya akan terhambat, menyebabkan kerugian hasil panen yang signifikan. Pembentukan buah pada kultivar yang rentan akan tidak sempurna dan cacat. Virus ini menyebabkan gejala yang sama seperti kerusakan karena aktivitas makan thrips dan tungau.
Beri perlakuan pada bibit dengan susu sapi mentah (15%) selama 20 menit lalu pindah tanamkan bibit. Populasi kutu kebul umumnya dapat dikendalikan oleh musuh alami seperti sayap jala, serangga mata besar, dan serangga bajak laut kecil. Campurkan 5 sendok makan sabun dalam 20 liter air dan semprotkan campuran ini setiap minggu atau dua minggu sekali untuk mengendalikan kutu kebul. Minyak mimba atau minyak berbasis minyak bumi dapat digunakan. Pastikan minyak menutupi seluruh bagian tanaman, terutama sisi bawah daun.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati, jika tersedia. Tidak ada metode yang diketahui efektif untuk mencegah atau mengurangi virus keriting daun cabai. Ikuti metode pengendalian kimiawi, seperti imidakloprid atau dinotefuran. Semprot bibit dengan imidakloprid atau lamda-sihalotrin sebelum tanam untuk mengendalikan vektor. Penggunaan insektisida yang berlebihan akan membahayakan serangga yang menguntungkan dan juga membuat banyak spesies kutu kebul menjadi kebal. Untuk mencegah hal ini, pastikan rotasi yang tepat antar insektisida dan gunakan hanya yang selektif.
Gejala-gejala ini disebabkan oleh begomovirus, yang terutama ditularkan melalui kutu kebul secara terus-menerus. Ciri-ciri sayap kebul adalah serangga sepanjang 1,5 mm, sayap putih lilin dengan tubuh kuning pucat dan sering ditemukan di sisi bawah daun. Penyebaran penyakit tergantung pada kondisi angin, yang menunjukkan seberapa jauh kutu kebul dapat melakukan perjalanan. Kutu kebul paling bermasalah di pertengahan hingga akhir musim. Karena penyakit ini bukan berasal dari benih, virus ini bertahan di lahan melalui inang alternatif (seperti tembakau dan tomat) dan gulma. Beberapa faktor tambahan yang dapat mendukung perkembangan penyakit adalah curah hujan, bahan pindah tanam yang terinfeksi, dan keberadaan gulma. Di pembibitan, tanaman cabai paling rentan terhadap infeksi selama tahap pembibitan dan vegetatif.