MYMV
Virus
Daun yang lebih muda bisa menguning sepenuhnya, melengkung ke bawah atau menjadi putih pucat. Daun yang lebih tua menunjukkan bercak kuning menyebar yang kemudian berkembang menjadi bercak hijau dan kuning yang tidak beraturan. Area hijau sedikit membengkak, memberikan tampilan kerutan pada daun. Luka membesar dan menyatu, dan mulai menjadi sel mati. Tanaman yang terinfeksi mengalami hambatan pertumbuhan. Mereka menghasilkan bunga dan polong yang lebih sedikit. Polongnya kecil, tipis, dan berbintik-bintik, dan terkadang melengkung ke atas. Mereka juga berisi biji yang lebih sedikit dan lebih kecil.
Tidak ada tindakan hayati yang dapat diambil untuk mengendalikan penyakit virus ini. Namun, ekstrak tanaman seperti minyak Nimba efektif dalam mengurangi populasi kutu kebul dan meningkatkan hasil panen tanaman yang terinfeksi.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Semprotan daun dengan cypermethrin, deltamethrin, atau dimethoate dapat mengurangi populasi kutu kebul. Untuk mengurangi vektor, tanaman pembatas (jagung, sorgum, dan milet mutiara) dapat disemprot dengan insektisida.
Virus ini ditularkan oleh kutu kebul Bemisia tabaci. Tidak ada penularan benih yang memungkinkan. Penyakit ini terjadi di sejumlah negara di Asia dan Australia. Bercak kuning pada daun sangat mengurangi produktivitas tanaman. Suhu hangat dan kelembaban tinggi mendukung populasi vektor. Infeksi Virus Mosaik Kuning Kacang Hijau dapat mengakibatkan kehilangan hasil panen hingga 100%. Virus mosaik kuning polong yang mempengaruhi polong hitam lebih sering terjadi daripada polong hijau.