Colletotrichum capsici
Jamur
Tanda-tanda awal adalah bintik-bintik pucat lonjong dengan pusat berwarna abu-abu ditemukan pada daun. Bintik-bintik individu kecil, berdiameter 1-2 mm. Bintik-bintik itu menyatu dan biasanya berukuran panjang sekitar 4-5 cm dan lebar 2-3 cm. Pada tahap infestasi lanjut, titik-titik hitam menjadi cincin konsentris. Pusat abu-abu menjadi tipis dan akhirnya robek. Dalam kasus serangan yang parah, ratusan bintik muncul di kedua sisi daun. Daun yang terserang parah layu dan mengering.
Berikan bioagen seperti Trichoderma harzianum dan Trichoderma viride yang telah menunjukkan bukti pengurangan kejadian penyakit. Ekstrak tumbuhan Polyanthia longifolia dan ekstrak umbi bawang merah (Allium cepa) dapat mengendalikan penyakit.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan bersama dengan pengendalian hayati jika tersedia. Rawat bahan benih dengan mancozeb dengan takaran 3 g/l air atau karbendazim dengan takaran 1 g/l selama 30 menit dan keringkan di tempat teduh sebelum disemai. Ketika diperbanyak dengan rimpang, rawat rimpang dengan carbendazim dan mancozeb dan aplikasi daun propikonazol pada 45 dan 90 hari setelah tanam. Dalam kasus penyakit menjadi semakin buruk di kemudian hari, berikan mancozeb sebanyak 2,5 g/l atau karbendazim sebanyak 1 g/l. Ulangi 2-3 semprotan dengan selang waktu dua minggu. Penyemprotan tembaga biru dengan sebanyak 3 g/l terbukti efektif terhadap bercak daun.
Jamur dibawa pada skala rimpang yang merupakan sumber utama infeksi selama penanaman. Penyebaran sekunder disebabkan oleh angin, air dan agen fisiologis dan biologis lainnya. Patogen dapat bertahan hidup pada sisa-sisa tanaman yang terinfeksi selama satu tahun.