Kembang kol

Karat Putih

Albugo candida

Jamur

Ringkasan

  • Bintik-bintik daun yang pucat berkembang menjadi pustula putih berkilat.
  • Ada spora tepung tipis di sisi bawah daun.
  • Batang dan bunga juga terserang.
  • Bagian tanaman yang terswrang parah dapat mengerut dan mati.

Dapat juga ditemukan di

3 Tanaman
Kubis
Wortel
Kembang kol

Kembang kol

Gejala

Karat putih dapat menginfeksi tanaman, baik secara lokal maupun sistemik. Gejalanya bervariasi berdasarkan jenis infeksi. Infeksi lokal muncul berupa lepuh yang pada tahap awal terlihat di bagian bawah daun, batang yang lebih kecil dan bagian bunga. Pustulanya berukuran diameter sekitar 1-2 mm dan berwarna putih atau kuning krem. Saat gejala berlanjut, area melingkar berwarna hijau muda hingga kuning muncul di permukaan atas daun mengikuti lepuh putih di sisi bawah daun. Pada infeksi sistemik, penyakit tumbuh di seluruh jaringan tanaman yang mengakibatkan pertumbuhan abnormal, perubahan bentuk tanaman yang terserang atau pembentukan benjolan-benjolan hitam di daun.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Gunakan ekstrak tumbuhan Nimba, Bawang Bombay dan Bawang Putih. Minyak atsiri dari Eucalyptus memiliki aktivitas antijamur yang luas dan efektif melawan penyakit karat putih baik pada fase pembentukan daun maupun kepala.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan bersama dengan pengendalian hayati jika tersedia. Gunakan dosis Mankozeb atau Metalaksil + Mankozeb untuk pengobatan benih. Pemberiannya harus dilakukan ke tanah dan kemudian disemprotkan ke daun. Frekuensi penyemprotan dapat bervariasi sesuai dengan lamanya masa panen dan jumlah curah hujan yang dialami. Di lingkungan beriklim sedang, disarankan melakukan pemberian pada tanah dan minimal 1-2 kali penyemprotan pada daun selama siklus tanam.

Apa penyebabnya?

Penyakit daun ini disebabkan oleh jamur Albugo atau Pustula. Pada beberapa tanaman, seperti kubis-kubisan, lepuh putih dan jamur berbulu halus dapat muncul bersamaan. Lepuh mengandung spora bubuk putih yang disebarkan oleh angin saat dilepaskan. Kondisi yang nyaman bagi perkecambahan karat putih berkisar antara 13-25°C, daun basah selama minimal 2-3 jam, dan kelembapan relatif lebih dari 90%, kelembapan tanah yang tinggi, dan hujan berintensitas tinggi. Oospora di tanah dan sporangia dari inang gulma tahunan di sekitarnya mendukung penyebaran primer. Penyebaran sekunder didorong oleh konidia (sporangia) yang terbawa angin dan hujan atau zoospora otonom (serangga) yang menginfeksi tanaman tetangga. Ini memengaruhi banyak spesies keluarga kubis-kubisan, demikian pula dengan sayuran silangan, tanaman hias dan banyak gulma. Spora dapat tetap berada di tanah setidaknya selama 3 tahun.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam benih yang bebas penyakit dan bersertifikat, serta gunakan varietas yang tahan jika tersedia.
  • Lakukan pembajakan yang dalam dan tabur benih lebih awal.
  • Hindari jarak tanam yang dekat agar tidak memicu kelembapan tinggi dan infeksi.
  • Pastikan praktik kebersihan yang baik untuk mengurangi risiko kontaminasi.
  • Buang bagian tanaman yang terjangkit dan buang bahan tanaman yang terinfeksi parah.
  • Pengendalian gulma dan tindakan sanitasi lainnya harus dilakukan.
  • Melakukan rotasi tanaman selama 3 tahun dengan tanaman inang bukan silangan biasanya efektif.

Unduh Plantix