Jagung

Busuk Tongkol Jagung

Gibberella fujikuroi

Jamur

5 mins to read

Ringkasan

  • Batang lemah.
  • Struktur jamur kecil berwarna hitam pada batang.
  • Perubahan warna bonggol.
  • Pertumbuhan terhambat.

Dapat juga ditemukan di


Jagung

Gejala

Gejala dapat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan tingkat keparahan penyakit. Tanaman yang terinfeksi mudah dideteksi karena tingginya yang tidak normal, baik memanjang atau kerdil dan tampak pucat. Benih menunjukkan lesi, busuk dan perubahan bentuk. Batang menunjukkan perubahan warna kulit, pertumbuhan jamur, kerdil atau membentuk roset (pusaran). Daun menunjukkan warna abnormal dan ada pertumbuhan jamur. Kepala dipengaruhi oleh lesi hitam atau cokelat, koreng dan busuk bonggol. Seluruh tanaman menjadi lembap dan terjadi penuaan dini dan hawar bibit.

Recommendations

Pengendalian hayati

Untuk mengendalikan serangga yang menularkan patogen, semprotkan ekstrak nimba. Manfaatkan agen biokontrol seperti Trichoderma spp. untuk menekan patogen. Pseudomonas fleurosense juga efektif dalam mengendalikan Busuk Batang. Kedua bahan tersebut dapat digunakan sebagai perawatan benih maupun untuk diaplikasikan ke tanah. Perkuat dengan 250 kg FYM.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan bersama dengan pengendalian biologis jika tersedia. Rawat benih Anda dengan larutan mankozeb 50% dan karbendazim 25% sebelum menanamnya.

Apa penyebabnya?

Penyakit ini disebabkan oleh jamur tular tanah Gibberella fujikuroi. Spora patogennya disebarkan oleh angin dan air hujan, dan masuk ke bonggol jagung melalui luka. Tanaman terdampak sejak perkecambahan biji hingga munculnya rumbai tetapi gejalanya terlihat pada tahap lanjut. Jamur ini bertahan hidup pada biji, sisa tanaman atau pada inang alternatif seperti rumput. Jamur menyebar melalui infeksi spora pada rambut jagung, akar dan batang. Spora ini memasuki bonggol jagung terutama melalui luka dari bekas gigitan serangga. Spora lalu berkecambah dan secara bertahap menjajah biji-biji dari titik masuk. Cara lainnya, spora bisa mulai menjajah tanaman dari akar dan bergerak ke atas tanaman melalui pertumbuhan sistemik. Tanaman dapat terinfeksi dalam berbagai kondisi lingkungan (stres), tetapi gejalanya menjadi sangat parah ketika cuaca hangat (26-28°C) dan lembap, dan tanaman telah mencapai tahap pembungaan.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam benih yang bebas penyakit dan varietas yang toleran, misalnya SC 637.
  • Pastikan perkembangan batang sehat dan kuat dengan meminimalkan keseluruhan stres pada tanaman jagung.
  • Batasi populasi tanaman 70.000-80.000 tanaman per hektar di lahan yang diketahui memiliki riwayat busuk tongkol jagung dengan jarak antar baris 70-90 cm dan antar tanaman 30-50 cm.
  • Lakukan irigasi dengan hati-hati, kendalikan gulma dan jaga tingkat unsur hara tanah agar memadai.
  • Awasi tanaman dengan saksama dan waspadai munculnya garis-garis putih pada permukaan biji, daun muda yang menguning, gejala layu pada tahap pembungaan, dan batang yang terinfeksi merah kecokelatan pada tahap lanjut.
  • Jauhkan penggerek batang pada tingkat yang rendah karena mereka menyebarkan patogen.
  • Pastikan pemupukan yang baik selama tahap lanjut dari pertumbuhan tanaman.
  • Buang dan kubur tanaman yang terinfeksi.
  • Lakukan pengolahan tanah untuk mengubur sisa-sisa tanaman yang terinfeksi.
  • Bersihkan fasilitas penyimpanan secara menyeluruh.
  • Sebelum menyimpan biji jagung, panaskan biji-biji tersebut sampai kadar airnya mencapai atau di bawah 15%.
  • Simpan biji jagung pada kelembapan dan suhu rendah.
  • Rencanakan rotasi tanaman setelah 3 tahun dengan kacang-kacangan, misalnya kacang tanah atau kedelai.

Unduh Plantix