Stagonosporopsis cucurbitacearum
Jamur
Pada bibit, bercak-bercak melingkar basah berwarna hitam atau coklat muncul pada daun dan batang benih. Pada tanaman yang lebih tua, bercak-bercak coklat hingga coklat tua yang tidak teratur muncul pada daun, seringnya muncul pertama kali pada atau di dekat tepi daun. Bercak-bercak ini membesar dengan cepat hingga seluruh daun membusuk. Pembusukan berkembang di jaringan vaskular batang dan cairan bergetah coklat biasanya diproduksi di permukaan. Bercak hitam sering terlihat pada luka, bersamaan dengan tubuh buah jamur yang kecil. Batang dapat tercekik dan benih atau tanaman muda mati. Jika infeksi terjadi pada tanaman yang lebih tua, luka berkembang lebih lambat pada batang di dekat pusat pembengkakan jaringan. Batang yang busuk bisa layu dan pecah, biasanya setelah pertengahan musim. Bintik-bintik kecil yang basah terbentuk pada buah yang terinfeksi, membesar hingga ukuran yang tidak terbatas, dan mengeluarkan getah.
Ekstrak Reynoutria sachalinensis dapat digunakan di perkebunan organik. Formulasi Bacillus subtilis strain QST 713 juga telah terbukti efektif melawan penyakit ini.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Formulasi yang mengandung fungisida kontak chlorothalonil, mancozeb, maneb, thiophanate-methyl dan tebuconazole efektif melawan penyakit ini.
Gejala-gejalanya disebabkan oleh jamur Stagonosporopsis cucurbitacearum, yang dapat menginfeksi sejumlah tanaman dari famili ini. Patogen dapat dibawa di dalam atau pada benih yang terserang. Dengan tidak adanya tanaman inang, jmaur ini dapat menahan musim dingin hingga satu tahun atau lebih pada sisa-sisa tanaman yang terinfeksi. Pada musim semi, ketika kondisinya menguntungkan, spora diproduksi, yang berfungsi sebagai sumber utama infeksi. Embun, kelembaban relatif yang lebih dari 85 persen, curah hujan dan durasi basah daun (dari 1 hingga 10 jam) menentukan keberhasilan infeksi dan timbulnya gejala. Suhu optimal untuk penyakit ini bervariasi tergantung pada spesies yang dimaksud dan bervariasi dari sekitar 24 °C pada semangka dan mentimun hingga sekitar 18 °C pada buah melon. Penetrasi oleh spora mungkin terjadi langsung melalui epidermis dan tidak perlu terjadi melalui stomata atau luka. Luka, serangan oleh kumbang mentimun belang, dan bekas gigitan kutu daun, bersama dengan infeksi embun tepung, membuat tanaman rentan terhadap infeksi.