Macrophomina phaseolina
Jamur
Penyakit ini dapat berkembang pada setiap tahap pertumbuhan tetapi paling rentan pada masa awal berbunga. Gejala-gejalanya biasanya terlihat selama periode cuaca yang hangat dan kering. Tanaman yang lemah mulai layu selama hari-hari terpanas pada siang hari, dan sebagian akan pulih pada malam hari. Daun muda mulai menguning dan polong tetap tidak terisi. Pembusukan pada akar dan batang ditandai dengan perubahan warna cokelat-kemerahan di jaringan internal. Bintik-bintik hitam yang menyebar secara acak di pangkal batang adalah gejala lain dari pertumbuhan jamur.
Jamur parasit Trichoderma spp menjadi parasit pada jamur lain, di antaranya Macrophomina phaseolina. Aplikasi tanah dengan Trichoderma viride (5 kg diperkaya pada 250 kg kompos cacing atau FYM) pada saat menabur mengurangi secara signifikan kejadian penyakit ini. Metode lain termasuk penggunaan bakteri Rhizobium sp. untuk mengendalikan jamur.
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Tidak ada perlakuan fungisida terhadap benih atau daun yang bisa memberikan kontrol yang konsisten terhadap busuk arang. Perlakuan benih dengan mancozeb @ 3 gr/kg benih dapat dipertimbangkan untuk mengurangi inokulum saat penaburan benih. Pemberian MOP 80 kg/ha dalam dua kali jadwal juga mengurangi keparahan gejala.
Pembusukan arang kedelai disebabkan oleh jamur Macrophomina phaseolina. Jamur ini melewati musim dingin di sisa-sisa tanaman di lahan atau di tanah, dan menginfeksi tanaman melalui akar pada awal musim. Gejalanya bisa tetap tidak terlihat hingga kondisi lingkungan yang tidak mendukung (misalnya pada cuaca panas dan kering) membuat tanaman stres. Kerusakan jaringan internal akar bisa mengganggu penyerapan air ketika tanaman sangat membutuhkannya. Tidak seperti jamur lain, aktivitas dan pertumbuhan jamur busuk arang lebih disukai pada tanah kering (27 hingga 35 °C).