Kedelai

Bercak Daun Kedelai

Cercospora sojina

Jamur

Ringkasan

  • Bercak-bercak kecil berair pada daun.
  • Bercak-bercak tumbuh menjadi luka nekrotik bundar dengan pusat keabu-abuan dan tepian cokelat tua.
  • Luka dapat menyebar ke batang dan polong.
  • Biji menunjukkan bercak-bercak gelap dan terlihat layu.

Dapat juga ditemukan di

1 Tanaman

Kedelai

Gejala

Infeksi dapat terjadi pada setiap tahap pertumbuhan tetapi lebih sering terjadi pada daun muda pada masa berbunga. Gejala awalnya muncul berupa bercak-bercak kecil berwarna cokelat dan berair. Seiring waktu, bercak-bercak tersebut tumbuh membesar (berdiameter 1-5 mm) dengan pusat abu-abu dan tepian ungu tua. Dalam kasus infeksi berat, daun mati dan rontok. Bercak-bercak memanjang dengan bagian tengah yang hancur mulai muncul di batang. Pada polong, muncul bercak-bercak cokelat cekung berbentuk lingkaran atau memanjang. Biji yang terinfeksi layu dan menunjukkan bercak cokelat dengan ukuran-ukuran berbeda.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Jika tersedia, selalu pertimbangkan pendekatan terpadu menggunakan produk-produk alami.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Dua produk yang mengandung pyraclostrobin bisa diterapkan mulai saat terjadinya serangan dan selanjutnya selama musim tanam dapat membantu menahan penyebaran patogen. Kondisi lembab meningkatkan efek fungisida. Tindakan perawatan tidak boleh dilakukan jika masa panen kurang dari 21 hari ke depan.

Apa penyebabnya?

Bercak daun disebabkan oleh jamur Cercospora sojina. Jamur ini bertahan antar masa tanam pada sisa-sisa tanaman di lahan atau pada biji. Jika ditanam, benih yang terinfeksi dapat menghasilkan bibit yang terinfeksi. Daun kedelai muda lebih rentan daripada daun yang lebih tua. Cuaca hangat, lembab, berawan dengan sering turun hujan mendukung perkembangan penyakit ini. Sisa-sisa tanaman kedelai yang terserang dan tertinggal di permukaan tanah juga mendukung perkembangannya.


Tindakan Pencegahan

  • Tanam varietas tanaman yang toleran atau tahan penyakit.
  • Gunakan benih bersertifikat yang bebas patogen.
  • Pantau lahan secara teratur.
  • Buang daun dan cabang yang terinfeksi.
  • Berikan drainase yang baik.
  • Lakukan penanaman pada awal musim.
  • Lakukan rotasi tanaman selama tiga tahun dengan tanaman bukan inang seperti jagung dan sereal lainnya.
  • Bajak tanah dalam-dalam dan kubur sisa-sisa tanaman.
  • Buang dan bakar sisa-sisa tanaman yang terinfeksi.

Unduh Plantix