Phytophthora spp.
Jamur
Gejala busuk pangkal batang atau gumosis sering mulai muncul di dekat garis tanah. Daerah yang berair terbentuk di kulit kayu dan bau asam mungkin berasal dari bagian-dalam yang basah. Getah yang terlarut dalam air keluar dari retakan memanjang pada kulit kayu, terutama pada cuaca kering. Kulit di bawah garis tanah mengubahnya menjadi berair, berlendir, berwarna coklat kemerahan, atau hitam pada tahap akhir. Area nekrotik (sel mati) coklat dapat meluas ke jaringan internal kayu. Daun-daun menguning karena kekurangan nutrisi. Pada tahap selanjutnya, kulit yang mati akan mengering, menyusut dan retak, dan potongan-potongannya mungkin akan berjatuhan, meninggalkan pembusukan (kanker) yang terbuka. Pohon bisa rubuh dan mati jika jamur sudah mengelilingi kulit kayu. Buah yang terinfeksi membentuk bagian busuk lembut berwarna coklat yang pada akhirnya menghasilkan bau tajam yang khas.
Merendam biji ke air panas (sekitar 49 derajat) selama 4-10 menit bisa memberantas infeksi yang ditularkan melalui benih. Penyisipan klorin ke dalam sistem irigasi mikro secara efektif mengurangi infeksi Phytophthora. Beberapa spesies jamur atau bakteri (Trichoderma spp. dan Bacillus spp.) telah diuji sebagai zat kontrol untuk Phytophthora dengan hasil yang baik. Fungisida tembaga juga dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit ini pada tahap awal.
Jika memungkinkan, selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan langkah-langkah pencegahan bersamaan dengan perlakuan hayati. Perawatan kebun dengan fungisida yang mengandung metalaxyl dan fosetyl-aluminium adalah pelengkap yang efektif untuk kendali pencegahan dan kontrol hayati jamur. Penyemprotan daun dengan aluminium-aluminium dan penyiraman tanah dengan metalaxyl menunjukkan hasil yang sangat baik. Direkomendasikan melakukan penyemprotan prapanen, perawatan desinfeksi pascapanen dan/atau penggunaan pembungkus tanaman.
Gejala-gejalanya disebabkan oleh berbagai spesies jamur Phytophthora. Mereka menghasilkan sejumlah besar spora yang terbawa air, yang dalam kondisi nyaman (kelembaban tinggi dan suhu tinggi) dapat berenang dalam jarak dekat. Spora ini adalah agen infeksius yang dapat terbawa oleh air hujan atau irigasi ke akar pohon. Spora-spora berkecambah dan memasuki ujung akar sehingga mengakibatkan pembusukan seluruh akar kecil, kemudian meluas ke seluruh akar. Busuk pangkal batang atau gumosis terjadi ketika spora-spora ini terpercik ke luka atau retakan kulit di sekitar pangkal batang. Kerentanan pohon tergantung pada spesies Phytophthora yang ada dan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang ada (jenis tanah, keberadaan air).