Tomat

Jamur Kelabu

Botrytis cinerea

Jamur

Ringkasan

  • Banyak jamur kelabu yang dapat diamati pada daun, buah atau polong, sehingga menghasilkan penampilan yang kabur.
  • Bagian tanaman atau tanaman itu sendiri secara keseluruhan mengalami layu, menjadi coklat dan mati (rebah kecambah).
  • Kadang-kadang, mati pucuk terjadi di cabang dan terdapat pembentukan kanker (pembusukan) pada tanaman kayu.

Dapat juga ditemukan di

27 Tanaman
Almon
Apel
Buncis
Kubis
Lebih banyak

Tomat

Gejala

Tumbuhnya jamur pada daun, pucuk, polong atau buah adalah gejala yang paling mencolok. Pada awalnya, terdapat luka yang jarang, berwarna coklat dan berair pada bagian tanaman yang bersentuhan dengan tanah atau yang telah terluka. Jamur dalam jumlah banyak, berbulu dan berwarna abu-abu hingga coklat terbentuk pada jaringan-jaringan ini. Selanjutnya, jamur tumbuh pada buah dan polong yang lebih muda, menghasilkan penampilan yang kabur. Atau, gejala ini muncul selama penyimpanan. Dalam kedua kasus tersebut, kerugian parah dapat diperkirakan. Daun basal (dasar) dan batang yang membusuk menyebabkan kegagalan panen total dalam kasus varietas tanaman hortikultura yang rentan (rebah kecambah). Kadang-kadang, mati pucuk terjadi di cabang dan terdapat pembentukan kanker (pembusukan) pada tanaman kayu.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Biofungisida yang mengandung jamur kompetitif Trichoderma harzianum efektif terhadap jamur kelabu pada berbagai tanaman. Produk berbahan dasar Streptomyces griseovirides juga bisa untuk digunakan pada selada.

Pengendalian kimiawi

Jika memungkinkan, selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan langkah-langkah pencegahan bersamaan dengan perlakuan hayati. Pengontrolan tanaman sulit dilakukan karena jamur dapat menyerang tanaman inang yang berdekatan dengan waktu panen, sehingga hal ini menghambat pemberian bahan kimia yang malah meninggalkan residu beracun. Dalam kasus infeksi awal, semprotan daun dengan klorotalonil dapat diberikan untuk mengontrol penyebarannya. Fungisida lain berbahan dasar fluazinam dan thiophante-metil juga dapat bermanfaat. Perkembangan resistensi adalah umum ketika fungisida digunakan secara intensif.

Apa penyebabnya?

Gejala-gejala tersebut disebabkan oleh jamur yang ditularkan melalui tanah, yaitu Botrytis cinerea, yang dapat tumbuh dan menginfeksi semua bagian tanaman. Cuaca lembab, dengan curah hujan tinggi dan suhu dingin mendukung kemunculan gejalanya. Kisaran suhu optimal yang dilaporkan cocok untuk perkembangan jamur, kolonisasi tanaman dan perkembangan penyakit ini adalah 15 hingga 20 °C. Gejala pertama kali muncul pada daun atau bagian tanaman yang telah terluka oleh alat-alat perkebunan atau melalui hujan es atau salju. Daun bagian bawah paling rentan. Irigasi yang berlebihan dan kanopi yang lebat dapat memperbesar tingkat kemunculan penyakit karena lingkungan yang lembab dan padat nyaman bagi pertumbuhan jamur ini.


Tindakan Pencegahan

  • Pastikan drainase Anda di lokasi berfungsi dengan baik dan hindari irigasi yang tidak tepat.
  • Gunakan bahan tanam yang sehat dari sumber bersertifikat.
  • Pilih varietas tanaman yang tahan atau toleran.
  • Tanam varietas yang cepat berbuah atau genjah.
  • Jaga jarak tanam yang cukup antar tanaman.
  • Pastikan orientasi baris yang memadai dan tanaman bisa berdiri tegak.
  • Gunakan mulsa untuk merusak siklus hidup jamur dan mengurangi inokulum.
  • Pantau kebun dan singkirkan jaringan tanaman yang membusuk.
  • Berhati-hatilah agar tidak melukai tanaman saat bekerja di kebun.
  • Jangan memberi pupuk berlebihan.

Unduh Plantix