Padi

Hawar Pelepah Padi

Rhizoctonia solani

Jamur

Ringkasan

  • Lesi oval berwarna hijau hingga abu-abu yang basah pada batang.
  • Lesi berwarna abu-abu hingga putih yang tidak teratur dengan tepi cokelat pada daun dan batang.

Dapat juga ditemukan di

1 Tanaman

Padi

Gejala

Gejala awal penyakit ini adalah lesi pada batang (pelepah) di dekat garis air. Lesi ini berbentuk oval, berwarna abu-abu kehijauan, panjang 1-3 cm dan basah. Lesi ini tumbuh secara tidak teratur dan berubah warna menjadi abu-abu hingga putih dengan tepian cokelat. Ketika penyakit berkembang, bagian atas tanaman terinfeksi. Pada bagian ini, muncul lesi yang tumbuh dengan cepat dan seluruh daun menjadi lebih cerah. Ini dapat menyebabkan kematian daun dan seluruh tanaman. Selanjutnya, pustula jamur terbentuk pada permukaan tanaman.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Maaf, kami tidak tahu perlakuan alternatif apa pun melawan Rhizoctonia solani. Hubungi kami jika Anda tahu sesuatu yang mungkin bisa membantu melawan penyakit ini. Kami menantikan kabar dari Anda.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Untuk mencegah infeksi, gunakan fungisida berikut: heksakonazol 5EC @ 2 ml atau validamisin 3L @ 2 ml atau propikonazol 25 EC @ 1 ml atau trifloksistrobin + tebukonazol @ 0,4 g per liter air (pisahkan semprotan selama dua kali pada interval 15 hari).

Apa penyebabnya?

Kondisi optimal untuk hawar pelepah padi adalah suhu tinggi antara 28 dan 32 ° C, pupuk nitrogen yang banyak dan kelembaban relatif tinggi antara 85-100%. Risiko infeksi dan penyebaran penyakit ini tinggi terutama selama musim hujan. Kanopi yang tertutup mendukung kondisi yang lembab dan kontak dengan jamur. Jamur ini bertahan di tanah selama beberapa tahun sebagai sklerosium aktif. Jamur ini mengapung ke permukaan ketika lahan tergenang. Setelah kontak dengan tanaman padi, jamur memasuki pelepah daun dan memulai proses infeksi.


Tindakan Pencegahan

  • Pastikan untuk membeli benih yang sehat, dan dari sumber bersertifikat.
  • Gunakan varietas yang tahan terhadap penyakit ini, jika tersedia di daerah Anda.
  • Lakukan penanaman (transplantasi) terlambat pada padi Anda.
  • Kurangi jumlah penanaman saat menanam, atau berikan ruang yang lebih luas di antara tanaman.
  • Berikan pemupukan seimbang yang disesuaikan dengan tanaman, dan dengan pemberian terpisah untuk nitrogen.
  • Jaga kerapatan tanaman yang optimal (penyemaian atau penanaman).
  • Kendalikan gulma inang, terutama pada tanggul.
  • Pastikan drainase lahan yang baik di awal musim untuk menghindari proporsi epidemi.
  • Hancurkan tunggul dan sisa-sisa tanaman lainnya setelah panen.

Unduh Plantix