Pepaya

Antraknosa pada Pepaya dan Mangga

Colletotrichum gloeosporioides

Jamur

5 mins to read

Ringkasan

  • Luka besar berwarna coklat tua pada buah, seringkali nampak berair.
  • Bercak merah muda hingga oranye tumbuh tumpang-tindih di dalam luka.
  • Buah cenderung jatuh sebelum waktunya.
  • Gejala dapat muncul setelah panen, terutama jika buah didinginkan.

Dapat juga ditemukan di


Pepaya

Gejala

Antraknosa dapat muncul pada daun dan tangkai daun, tetapi ini sebenarnya merupakan penyakit buah. Gejala pada daun berupa bintik-bintik berwarna abu-abu hingga coklat dengan tepian lebih gelap dan lingkaran kuning di sekelilingnya. Bintik-bintik itu kemudian membesar dan menyatu untuk membentuk area sel mati yang cukup besar. Bintik kecil berwarna terang muncul pertama kali pada kulit buah. Ketika dewasa, bintik-bintik tumbuh cukup besar (hingga 5 cm) dan menjadi luka bulat, berwarna coklat gelap, seringkali nampak berair atau membengkak. Bercak-bercak merah muda hingga oranye tumbuh di dalam luka secara tumpang-tindih. Bintik-bintik yang lebih kecil, coklat kemerahan, cekung (hingga 2 cm), yang dikenal sebagai bintik coklat, juga terlihat. Buah cenderung jatuh sebelum waktunya. Gejala-gejala ini mungkin timbul setelah panen, terutama jika buah didinginkan.

Recommendations

Pengendalian hayati

Biofungisida berbahan dasar Bacillus subtilis atau Bacillus myloliquefaciens bekerja dengan baik jika diberikan selama kondisi cuaca yang nyaman. Perendaman biji atau buah-buahan dalam air panas (48 °C selama 20 menit) dapat membunuh residu jamur dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut di lahan atau selama pengiriman. Saat membuang ranting yang terinfeksi, pastikan Anda menutupi bagian yang dipotong dengan pasta Bordeaux (CuSO4: limau: air dengan perbandingan 1: 2: 6). Semprotkan setidaknya 3 semprotan berurutan dengan interval 10-12 hari.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Fungisida yang mengandung azoxystrobin, chlorothalonil atau tembaga sulfat dapat disemprotkan minimal 3 kali berturut-turut dengan interval 10-12 hari untuk menurunkan risiko infeksi. Pengobatan benih dengan senyawa-senyawa ini juga dapat dipertimbangkan. Pada akhirnya, fungisida pasca panen bersama dengan lilin pelapis buah dapat diberikan untuk mengurangi insiden pada buah yang akan dikirim ke pasar luar negeri.

Apa penyebabnya?

Antraknosa adalah penyakit penting di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides yang ditularkan di tanah. Jamur tersebut bertahan dalam biji atau sisa tanaman di tanah. Ketika kondisinya nyaman, mereka menyebar ke buah hijau yang belum matang dan masih baik di lahan melalui angin dan percikan air hujan. Inang alternatif patogen ini termasuk mangga, pisang, dan alpukat. Temperatur sedang (optimalnya antara 18 dan 28 °C), kelembaban sangat tinggi (97% atau lebih) dan pH rendah (5,8 hingga 6,5) mendukung perkembangan penyakit ini di lahan. Cuaca kering, radiasi matahari tinggi atau suhu ekstrem bisa menghambat pertumbuhannya. Jamur ini membutuhkan buah yang diserangnya untuk mencapai tingkat kematangan tertentu dalam menyelesaikan siklus hidupnya.


Tindakan Pencegahan

  • Pilih lokasi lahan dengan curah hujan rendah.
  • Terapkan metode drainase yang baik.
  • Lakukan panen lebih awal untuk menghindari gejala terburuk.
  • Tanam varietas yang tahan dan gunakan benih yang sehat.
  • Sisakan ruang yang cukup di antara tanaman.
  • Tanam pohon non-inang seperti jeruk atau kopi di dalam atau di sekitar lahan.
  • Pangkas pohon setiap tahun untuk memperbesar sirkulasi udara.
  • Singkirkan buah-buahan, cabang, dan daun yang gugur dari lahan.
  • Bersihkan lahan dari gulma dan inang alternatif.
  • Simpan buah-buahan di lingkungan yang berventilasi baik.

Unduh Plantix