Ceri

Penyakit Lubang Tembakan

Wilsonomyces carpophilus

Jamur

Ringkasan

  • Bintik-bintik hitam kecil keunguan.
  • Bintik-bintik tersebut berubah menjadi coklat muda di bagian tengahnya saat membesar.

Dapat juga ditemukan di

4 Tanaman
Almon
Aprikot
Ceri
Persik

Ceri

Gejala

Gejala awal muncul selama musim semi dan ditandai dengan pembentukan bintik-bintik keunguan atau kemerahan pada daun baru, dan kadang-kadang pada pucuk dan kuncup. Bintik-bintik ini sering dikelilingi oleh tepian hijau muda atau kuning. Saat bintik-bintik tersebut berkembang, bagian tengahnya berubah menjadi coklat atau berwarna karat terlebih dahulu dan akhirnya rontok, meninggalkan karakteristik berwujud 'lubang tembakan' pada helai daun sehingga menjadi nama penyakit itu. Kerontokan daun lebih dini dapat terjadi. Ranting dapat menunjukkan tunas mati, lesi atau kanker yang mengeluarkan getah. Pada buah, lesi kasar dan gabus dengan tepian ungu muncul, umumnya hanya di permukaan atas. Hal ini membuat buah tidak menarik dan tidak dapat dipasarkan. Bintik hitam kecil di tengah-tengah lesi dapat diamati dengan kaca pembesar.

Rekomendasi

Pengendalian hayati

Penyemprotan fungisida berbahan dasar tembaga pada awal musim dingin dapat menjadi pertahanan pertama melawan penyakit ini. Campuran Bordeaux buatan sendiri atau formulasi komersial tembaga dapat dibeli. Seng sulfat dapat disemprotkan pada dedaunan pada akhir musim gugur untuk mempercepat gugurnya daun dan mengurangi keberadaan jamur sebelum dimulainya musim baru.

Pengendalian kimiawi

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Untuk melindungi buah, fungisida dapat disemprotkan sebelum dan sesudah periode pembungaan, mulai dari inisiasi kuncup hingga kelopak gugur. Data cuaca di sekitar saat bunga mekar akan menunjukkan apakah semprotan diperlukan untuk melindungi buah atau tidak. Karena tembaga tidak lagi direkomendasikan pada tahap ini, fungisida berbahan dasar thiram, ziram, azoxystrobin, chlorothalonil, iprodione bisa direkomendasikan.

Apa penyebabnya?

Gejala disebabkan oleh jamur Wilsonomyces carpophilus, yang menginfeksi beberapa spesies buah berbiji besar dan keras (persik, almon, ceri dan aprikot). Inang alternatifnya adalah ceri laurel dan nektarin. Jamur bertahan selama musim dingin pada lesi di kuncup dan ranting atau di mumi buah. Ketika kondisi cuaca menguntungkan, mereka melanjutkan pertumbuhan dan menghasilkan spora yang disebarkan oleh percikan hujan ke jaringan yang sehat. Periode kebasahan daun yang berkepanjangan (14-24 jam atau lebih) dan suhu sekitar 22 °C mendukung siklus hidup jamur dan berpotensi untuk menginfeksi pohon yang sehat. Musim dingin yang hangat, berkabut atau hujan dan hujan musim semi yang lebat mendukung pembentukan dan pelepasan spora. Penyakit ini sebenarnya akan berkembang pada pohon buah berbiji besar dan keras hanya selama cuaca basah yang tidak biasa selama musim semi.


Tindakan Pencegahan

  • Hindari memercikkan air ke dedaunan yang lebih rendah selama irigasi.
  • Pantau kebun secara teratur untuk mengetahui tanda-tanda penyakit.
  • Gunakan metode pemangkasan untuk membuat ventilasi daun yang baik.
  • Segera setelah infeksi terdeteksi, potong cabang yang sakit beberapa sentimeter ke bawah jaringan yang sehat.
  • Lakukan desinfeksi alat pemotong dan peralatan lainnya setelah pekerjaan di lahan.
  • Buang dan hancurkan cabang dan kayu yang dipotong dari lahan.
  • Tanam bawang putih atau bawang merah di dekat pohon untuk difungsikan sebagai pengusir.
  • Sebagai alternatif, semprotkan mulsa organik di sekitar batang.

Unduh Plantix